Hidayatullah.com–Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi Palestina (BDS) dengan keras mengecam tujuan sebuah asosiasi Indonesia yang mengunjungi wilayah Palestina yang terjajah atas undangan otoritas berwenang Israel, tulis Middle East Monitor (MeMO).
Korporasi Broadcasting Israel, Makan, melaporkan bahwa sebuah delegasi dari Katib Aam Suriyyah PBNU Yahya Cholil Staquf akan mengunjungi Kota Yerusalem (Baitul Maqdis) yang terjajah untuk mendorong dialog antara agama Islam, Yahudi dan Kristen.
Dalam pernyataan yang diterima oleh Quds Pres, BDS di Palestina mengatakan kunjungan semacam itu “memalukan dan tidak dapat diterima”.
Baca: Inilah Acara Organisasi Yahudi Dihadiri Benyamin Netanyahu dan Yahya C Staquf
Kunjungan semacam itu “memberikan penjajah legitimasi dan menutupi peningkatan serangan terhadap rakyat Palestina, semakin jauh menguasai mereka, dan bahkan merampas hak-hak paling mendasar mereka,” pernyataan itu menegaskan.
BDS mendesak otoritas resmi dan Nadhatul Ulama (NU) untuk mengklarifikasi posisi mereka terkait kunjungan itu, pada yang sama juga memperingatkan bahwa “rakyat Palestina kami tidak akan diam saja berdiri di depan normalisasi terbuka ini dan tidak akan membiarkan masalah kunjungan ini berlalu”.
Baca: MUI: Kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Israel Tidak Perlu Dilakukan
BDS memuji peran Indonesia yang luar biasa dalam mendukung perkara Palestina dari posisinya sebagai negara Islam terbesar di dunia.
Gerakan itu juga meminta pemerintah Indonesia dan rakyatnya untuk terus memboikot Israel dan mengerahkan lebih banyak upaya untuk mengisolasi penjajahan, mengekspos kejahatannya pada dunia dan lebih jauh menekan Zionis untuk menghentikan agresinya dan pengepungan yang tidak adil terhadap rakyat kami.
Kampanye boikot internasional dan lokal adalah salah satu bentuk paling penting perlawanan populer yang telah menjadi kekhawatiran Zionis. Mereka telah mencegah para pendukung dan pengelola kampanye ini mendatangi wilayah Palestina, serta mengambil tindakan keras.*/Nashirul Haq AR