Hidayatullah.com–Anak-anak Palestina yang pernah dipenjara Zionis-’Israel’ memberikan kesaksian kepada Komisi Urusan Tahanan, bahwa mereka perlakuan, termasuk disiksa, dipukul habis-habisan tentara ‘Israel’, tulis Palestine News Network (PNN).
Dilansir Alaraby.co.uk, kesaksian anak-anak tersebut dikeluarkan pada Selasa (07/08/2018), dan didokumentasikan oleh pengacara komisi Higa Ighbarieh, di mana mereka menjelaskan siksaan mereka sebelum dikirim ke Penjara Megiddo.
Firas Masri (17), mengatakan bahwa dirinya dipukuli tanpa ampun, dan diserang oleh sejumlah tentara ketika ia ditahan di pos pemeriksaan ‘Israel’ di dekat Qalqiliya, Tepi Barat bagian utara. Dalam kesaksiannya, Firas mengatakan ia dorong ke lantai yang ditutupi kerikil dan dipukul di punggung dan kepalanya, meninggalkan bekas luka dan luka terlihat lainnya.
Ia diseret di lantai ketika matanya ditutup dan tangannya diborgol untuk jarak yang jauh, sebelum dirinya dimasukkan ke dalam kendaraan tentara dan dibawa ke kantor polisi di permukiman ilegal Ariel.
Baca: Setiap Tiga Hari, Zionis Membunuh Seorang Anak Palestina
Fahd Qeisieh (17) dari desa Issawiyeh di Yerusalem Timur, mengatakan bahwa ia diserang oleh tentara ‘Israel’. Dirinya ditangkap dan dibawa ke dalam mobil polisi oleh seorang petugas, sementara petugas lainnya menginjak punggung Fahd dengan tenaga penuh.
Dua petugas polisi lainnya mulai memukulinya dengan kasar sementara ia dipaksa untuk diam di atas tanah. Penyerangan terus berlanjut di pusat interogasi gabungan Rusia di mana ia dipukul dengan tongkat di tangan, kaki, wajah, dan punggunya, sementara ia dipaksa untuk berlutut dan tidak diizinkan bangun sampai Fahd mengakui tuntutan terhadap dirinya.
Munir Dari (16), korban dari Issawiyeh , memberikan kesaksian yang menjelaskan bagaimana dirinya disiksa oleh sekelompok tentara keamanan ‘Israel’ ketika ia ditahan di lingkungannya, yang memukul secara acak di tubuhnya.
Baca: [FOTO] Tertangkap Kamera, Bocah Palestina menjadi Simbol Perjuangan
Saat Munir dibawa ke pusat penahanan gabungan Rusia di Yerusalem Barat, ia diperlakukan dengan siksaan baik secara fisik maupun verbal, memaksanya untuk mengakui tuduhan terhadap Munir.
Menurut sebuah laporan dari Kelompok Tahanan Palestina (Palestinian Prisoner’s Club (PPC)), 60 persen anak-anak Palestina yang ditahan oleh tentara ‘Israel’ diperlakukan tidak baik secara fisik, verbal maupun psikologis.
Laporan yang dikeluarkan pada Februari, mengatakan bahwa anak-anak yang ditahan oleh ‘Israel’ dipaksa tidak tidur, dipukul dan diancam oleh interogator untuk memaksa mereka membuat pengakuan.
Sampai hari ini, diperkirakan ada lebih dari 6.500 warga-negara Palestina yang ditahan di penjara ‘Israel’ termasuk 350 anak-anak, delapan di antaranya adalah perempuan.*