Hidayatullah.com– Soal adanya kasus dugaan penyebaran misi agama tertentu di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Prof Din Syamsuddin mengaku sudah dua-tiga kali ke sana, tapi belum menyaksikan langsung adanya kegiatan itu.
Din sedang mencari fakta dan informasi apakah betul ada kalangan agama tertentu yang berusaha secara sistematis memanfaatkan keadaan pengungsi yang sedang susah untuk ditarik ke agama lain.
Baca: Ribuan Anak SD di Sumenep Madura Jadi Sasaran Dugaan Kristenisasi
Meski demikian, ia mengingatkan kelompok keagamaan untuk tidak melakukan pemurtadan.
“Sebaiknya jangan ada kelompok-kelompok agama yang mengail di air keruh untuk melakukan pemurtadan dari agama pengungsi baik yang Islam ke non-Islam ataupun yang Hindu ke non-Hindu ataupun dari manapun ke agama lain.
Karena itu bertentangan dengan etika kerukunan umat beragama yang disepakati pada musyawarah besar pemuka agama untuk kerukunan bangsa Februari lalu,” pesan Din belum lama ini kepada hidayatullah.com dan para wartawan di kantor pusat MUI, Jakarta.
Sebelumnya beredar video di media sosial tentang dugaan penyebaran misi agama tertentu di kamp pengungsian di Lombok Utara (berikut link-nya: https://www.youtube.com/watch?v=Sl0l9Gn3DsI).
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, menyikapi kasus tersebut, ormas-ormas Islam di NTB menyampaikan pernyataan sikapnya. Mereka diagendakan menggelar aksi damai terkait hal tersebut pada Jumat ini.* Andi
Baca juga: Ormas Islam NTB Dampingi Perekam Video Dugaan Penyebar Misi Berkedok Bantuan