Hidayatullah.com—Dewan Pusat Yahudi Jerman (Zentralrat der Juden in Deutschland) hari Ahad (4/11/2018) menyerukan agar sikap anti-Semit di kalangan migran Muslim Jerman dikikis melalui pendidikan.
Wakil presiden organisasi Yahudi di Jerman itu, Abraham Lehrer, mengatakan kepada Protestant Press Service bahwa dia memperkirakan anti-Semitisme di kalangan migran akan lebih bermasalah seiring menetapnya para pendatang asing itu di Jerman, lansir DW.
“Masalah anti-Semitisme di kalangan pendatang Arab-Islam masih terpampang di depan kita. Banyak dari orang-orang itu yang terpengaruh oleh rezim di mana anti-Semitisme merupakan bagian dari sikap negara dan hak eksistensi negara Yahudi masih ditolak,” kata Lehrer.
“Ketika orang-orang ini tidak lagi hanya berpikir soal pekerjaan dan tempat tinggal, pengaruh itu akan sangat nyata dan orang-orang akan mulai mengungkapkan ekspresi mereka secara terbuka. Guna mencegah skenario semacam itu, kita perlu mengadakan kursus-kursus integrasi lebih dekat kepada orang-orang itu, kalau bisa berdasarkan pada asal negara mereka,” imbuhnya.
“Yang dibutuhkan adalah jam tambahan (dalam kelas atau kursus integrasi) di mana nilai-nilai fundamental semacam demokrasi dan perlakuan terhadap wanita di masyarakat kita diajarkan secara intensif,” kata Lehrer.
Hal tersebut diungkapkan Lehrer menjelang peringatan ke-80 tahun Kristallnacht, peristiwa di mana rumah-rumah, sinagog dan tempat-tempat usaha orang-orang Yahudi dibakar di berbagai daerah di seluruh penjuru Jerman dengan restu tersirat dari pihak berwenang.*