Hidayatullah.com– Memasuki tahun akademik baru, STAI Luqman al-Hakim Surabaya kembali menggelar studium generale (kuliah umum) dengan mengangkat tema ‘Peran Mahasiswa dalam Menjawab Tantangan Dakwah Cyber di Era Revolusi Industri 4.0.’
Kegiatan yang diselenggarakan setiap pembuka semester tersebut, kali ini bertempat di lantai 4 gedung pendidikan integral Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jawa Timur (14/09/2019).
Di awal kegiatan, Ketua STAI Luqman al-Hakim, Dr Mashud memberikan sambutan. Dalam sambutannya, ia sangat menginginkan agar ke depannya kuliah umum dikemas lebih inklusif dengan melibatkan mahasiswa luar.
Baca: MUI: Habibie Penggerak Bangkitnya Gerakan Modernisasi Islam
Ia juga menambahkan, tujuan diadakannya kuliah umum adalah bagian dari membangun tradisi ilmu di lingkungan internal kampus.
“Harapannya, kuliah umum tidak hanya melibatkan mahasiswa STAIL saja, untuk ke depan kita kemas lebih inklusif dengan melibatkan mahasiswa luar, itu yang pertama. Yang kedua, ini merupakan bagian tradisi ilmu yang kita bangun. Seiring keinginan kita berubah ke arah yang lebih baik,” tuturnya dengan penuh semangat.
Studium general kali ini menghadirkan Prof Dr Sam Abede Pareno sebagai pembicara.
Dalam penyampaiannya, penulis dan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Dr Soetomo (Unitomo) tersebut acap kali menyinggung peran mahasiswa Muslim di zaman digital.
Prof sangat menyanyangkan jika mahasiswa Muslim tidak turun gelanggang berdakwah melalui media sosial.
“Saya menaruh harapan besar terhadap kalian semua untuk menjadikan media sosial sebagai sarana berdakwah,” ujarnya dengan nada bergetar.
Di penghujung ceramah, Prof Sam Abede Pareno berpesan kepada mahasiswa agar terus semangat belajar dan menebar kebaikan.
Prof memberikan contoh (alm) BJ Habibie, betapa kebaikan akan selalu dikenang.
“Kalian lihat (alm) BJ Habibie semasa hidup, beliau memberikan teladan kepada kita, untuk terus menebar kebaikan kepada sesama. Kapanpun waktunya, dimanapun tempatnya. Apalagi di zaman digital seperti sekarang, peluang menebar kebaikan kepada sesama begitu besar,” ujar pria yang sudah memasuki usia kepala tujuh.
Sementara itu, Syahri Sauma sebagai moderator acara yang juga dosen STAI Luqman Al-Hakim menuturkan betapa pentingnya mahasiswa untuk terus memperbaharui wawasan, agar tetap survive merespons perubahan. Terlebih menghadapi revolusi industri 4.0.
Acara ini kemudian diselingi dengan sesi tanya jawab dan ditutup dengan pemberian cenderamata oleh Ketua STAI Luqman al-Hakim Mashud kepada pembicara, Prof Dr Sam Abede Pareno.* Jundy Nasrullah/Mahasiswa STAIL Surabaya