Hidayatullah.com | SIANG itu, warung beratap cat biru itu terlihat sepi. Hanya ada tiga orang petugas yang terlihat mondar mandir di dalam warung tersebut. Dari depan tampak aneka jualan kebutuhan sehari-hari terpajang ramai. Ada yang disusun memenuhi rak-rak kayu, ada juga yang digantung di sekeliling dinding papan. Kebanyakan berupa bahan kebutuhan dapur, bumbu-bumbu, dan sayur-sayuran mentah serta yang siap saji.
Padahal, menilik letaknya di pinggir jalan, seharusnya warung itu terbilang punya lokasi strategis. Di halaman depan dan kanan kiri warung juga tersedia lahan parkir yang luas. Belum lagi di sekitarnya terdapat beberapa pemukiman warga yang lumayan ramai.
Bahkan lokasinya juga dekat dengan satu pondok pesantren terkenal di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Mungkin berjarak seratus meter dari gerbang depan pesantren itu.
Eit, tapi jangan salah kira dulu. Pengunjung tampak tidak ramai bukan berarti warung itu sepi dari pelanggan. Pengunjung tidak kelihatan tidak bermakna warung itu tidak menarik pembeli. Demikian itu justru keistimewaan Warung Madani, demikian namanya, dibanding pasar atau warung kebanyakan. Sebabnya, para pelanggan tak perlu lagi repot keluar rumah sekadar belanja kebutuhan dapur. Mereka tidak butuh transaksi secara langsung di warung. Tapi cukup ketik pesanan melalui gawai di rumah. Sejurus kemudian semua belanja yang dibutuhkan tadi langsung tiba di depan pintu rumah.
“Alhamdulillah. Mohon doanya ini hanya ikhtiar sederhana selama masa wabah virus corona,” ucap Ainun Najib, penanggung jawab warung yang juga dikenal dengan nama Pasar Madani tersebut.
Ainun menjelaskan, dengan pola delivery (antar pesanan), warung yang dikelolanya tetap bisa beraktifitas seperti sediakala. Terpenting, aturan pemerintah tentang protokol kesehatan semasa musim pandemi Covid-19 tetap bisa diterapkan. Yaitu menghindari kerumunan di tempat-tempat umum dan sedapat mungkin membatasi diri untuk beraktifitas di luar rumah.
Dengan sistem pesan antar, Warung Madani lalu membentuk semacam call center dan grup komunikasi yang berisi komunitas pelanggan dan warga masyarakat di sekitar warung.
Di grup itu, mereka saling tukar informasi dan kebutuhan serta harga, khusus barang jualan di warung. Biasanya, di pagi hari admin grup sudah mengunggah barang-barang yang ada. Baik yang baru datang atau yang telah tersedia.
Sedang para pelanggan tinggal mencantumkan barang yang dibutuhkan lengkap dengan alamat rumah yang dituju.
Selama pandemi dan bulan Ramadhan 1441H/2020M ini, Warung Madani meluncurkan pelayanan baru berupa member card (kartu pelanggan). Ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi pelanggan yang ingin deposit dan tidak repot lagi dengan uang kembalian dan sebagainya.
“Pelanggan juga berhak dapat potongan harga khusus insyaAllah,” jelas Najib. “Khusus Ramadhan, Warung Madani juga melayani penjualan aneka macam penganan ringan dan minuman segar untuk buka puasa,” lanjutnya lagi.
Terbaru, Warung Madani meluncurkan aplikasi belanja yang bisa diunduh di gawai masing-masing pelanggan. Harapannya, semua warga bisa semakin nyaman berbelanja di warung yang terletak di ujung timur kota berjuluk Madinatul Iman (Kota Beriman) tersebut.
“Silakan mengunduh aplikasinya. Klik saja “Warung Madani” di aplikasi store,” ucap Najib sambil memperlihatkan tautan yang dimaksud.
Untuk diketahui, Warung Madani adalah di antara program sosial Baitul Maal Hidayatullah (BMH) Kalimantan Timur bekerja sama dengan Bidang Ekonomi Pondok Pesantren Hidayatullah Balikpapan.
Selain mengelola Warung Madani, bidang ekonomi juga mengelola toko retail Sakinah Mart, Depot Isi Ulang Takwa, dan beberapa usaha ekonomi lainnya.*