Hidayatullah.com—Di penghujung bulan suci Ramadhan tahun ini lembaga filantropi nasional Islamic Medical Servis (IMS) mengelar kegiatan pesantren kilat (Sanlat) Ramadhan 1442 H. Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren Darul Qur’an Al-Kautsar, kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (09/05/2021) ini adalah program lanjutan IMS dalam kegiatan pembinaan untuk Anak Punk dan Anak Jalanan.
“Camp Punk Ramadhan atau pesantren kilat untuk anak punk dan anak jalanan kita angkat untuk menambah wawasan mereka akan keislaman, “ kata Direktur IMS Imron Faizin, penyelenggara acara. “Mungkin mereka agak sedikit kaku karena tidak terbiasa dengan kultur kehidupan pesantren, namun lambat laun mereka pun beradaptasi dan pelan-pelan dapat turut serta dalam aktivitas harian di pesantren kilat,” tambahnya.
Dengan adanya Sanlat ini membuat mereka lebih banyak mengetahui banyak hal. Seperti halnya rutinitas yang dilalukan para santri di pondok pesantren, kata Imron Faizin.
Sanlat ini diselenggarakan sebagai bagian program berkelanjutan untuk membina anak-anak punk dan anak jalanan. “Bermula lewat program hapus tato, IMS melakukan pendekatan kepada mereka, dan ternyata banyak dari mereka yang ingin hijrah dan menjadi pribadi yang lebih baik,” kata Imron.
Imron yang juga mengatakan bahwasanya kegiatan ini juga merupakan rangkaian program hapus tato yang selama ini dilaksanakan oleh IMS untuk Sahabat Hijrah. Melihat antusiasme mereka untuk menjadi pribasi lebih baik, maka IMS menyiapkan wadah buat mereka atau tempat belajar salah satunya lewat kegiatan Sanlat ini.
Harapan Imron Faizin dengan diadakannya Program Pesantren Kilat ini, komunitas Anak Punk dan Anak Jalanan lebih mantap lagi dalam proses hijrahnya. Pihaknya pun membuka pintu selebar-lebarnya atas dukungan dari berbagai pihak untuk saling menguatkan dan meringankan beban mereka yang berada di garis marjinal.
Masalah-masalah sosial masyarakat menjadi bagian yang tidak bisa didiamkan, perlu perhatian dan aksi nyata agar permasalahan sosial mampu diretas dan dicarikan jalan keluarnya, ujar Imron.
“Komunitas Anak Punk dan Anak Jalanan perlu diperhatikan sebab kalau bukan kita yang mengingatkan dan membinanya siapa lagi,” katanya. “Itulah tugas manusia yang salah satu tugasnya adalah saling melengkapi dan saling mengingatkan satu sama lain,” pungkas Imron Faizin.*