Hidayatullah.com — Dewan Senior Muslim telah memutuskan untuk kembali memulai dialog antar agama “Dialog Timur dan Barat” di Bahrain setelah menundanya pada Maret 2020 karena pandemi.
Dilansir Arab News pada Kamis (02/12/2021), dewan tersebut adalah badan internasional independen yang berbasis di Abu Dhabi dan bertujuan untuk mempromosikan perdamaian, dialog dan toleransi antar agama. Badan itu dipimpin oleh Imam Besar Al-Azhar, Syeikh Ahmed Ath-Thayyib dengan anggotanya termasuk ulama Muslim.
Dewan Senior Muslim akan mengadakan pertemuan reguler di ibukota Bahrain, Manama, yang bertepatan dengan konferensi Dialog Timur dan Barat untuk Persaudaraan Manusia 2022 (Dialogue of East and West for Human Fraternity 2022).
Syeikh Ahmed Al-Tayyeb menyampaikan apresiasinya kepada rakyat Bahrain dan Raja Bahrain Hamad bin Isa bin Salman Al-Khalifa karena menjadi tuan rumah baru dialog.
Dia mencatat bahwa dialog datang dalam kerangka memperkuat hubungan antara lembaga agama dan budaya di negara-negara Islam dan rekan-rekan mereka di masyarakat Barat, membangun landasan bersama berdasarkan nilai-nilai bersama dan mempromosikan koeksistensi.
Sheikh Abdul Rahman bin Mohammed bin Rashid Al-Khalifa, ketua Dewan Tertinggi Urusan Islam Bahrain dan anggota Dewan Tetua Muslim, mengungkapkan kegembiraan Bahrain untuk menjadi tuan rumah pertemuan dan edisi baru dialog.
Sultan Al-Romaithi, sekretaris jenderal dewan, mengatakan bahwa persiapan untuk dialog sekarang sedang diselesaikan dan bahwa edisi baru akan menyaksikan interaksi positif antara cendekiawan dan intelektual Barat dan Timur.
Dia menjelaskan, dewan sedang dalam proses menominasikan pemuda untuk berpartisipasi dalam dialog yang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin masa depan dan duta Dewan Senior Muslim.
Dewan tersebut didirikan pada 13 Juli 2014 untuk menyebarkan budaya damai di masyarakat Muslim, menolak kekerasan dan ekstremisme, dan menghadapi ujaran kebencian.*