Hidayatullah.com–Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA)dan Pentagon sedang mengajukan usulan kepada Kongres Amerika Serikat (AS) untuk dapat menambah bantuan negara itu sebesar 647 USD sebagai mengganti kerugian akibat kekalahan perang delapan hari di Gaza bersandi “Pillar of Defense” yang diderita Zionis-Israel. Rencananya bantuan akan diberikan Amerika kepada Zionis-Israel dalam bentuk sumbangan Smart Weapons (jenis persenjataan mutakhir).
Dikutip dailyfinance.com, hari Rabu (12/12/2012), dalam sebuah pernyataan hari Senin, DSCA mengatakan bila bantuan persenjataan yang dimaksudkan meliputi sejumlah perangkat elektronik canggih yang digunakan untuk meningkatkan keakuratan roket-roket peluncur.
Menurut kesepakatan, Amerika bahkan akan menyerahkan puluhan ribu bahan peledak kepada Zionis-Israel. Di antara bahan peledak ini, 3.450 jenis bom dengan berat lebih dari satu ton, dan 1.725 bom dengan berat 250 kg. Sisanya adalah bom-bom penghancur bunker.
“Amerika Serikat (AS) berkomitmen membantu keamanan Israel, dan sangat penting untuk kepentingan nasional AS untuk membantu Israel mengembangkan dan mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang kuat dan siap. Usulan penjualan ini konsisten dengan tujuan tersebut, “kata pernyataan itu dikutip washington.cbslocal.com.
Sementara itu, Jeff White seorang analis militer dari Washington Institute for Near East Policy (WINEP) sekaligus mantan analis Defense Intelligence Agency juga memberi dukungan kepada Zionis dengan mengatakan pada Bloomberg News, Israel perlu pasokan sendiri untuk bom-bom yang dijatuhkan selama konfliknya dengan Hamas bulan lalu.
“Hamas dan kelompok lain memiliki banyak target bawah tanah yang diserang,” ujar White kepada Bloomberg News. Senjata tambahan, ujarnya “bisa menjadi upaya untuk memberikan kemampuan kampanye udara yang lebih diperpanjang atau lebih besar daripada sebelumnya.”
Jeff White bahkan mengatakan, bom-bom seberat 250 kilogram dengan diameter kecil bisa digunakan Israel di areal banyak gedung dan perumahan seperti Gaza dan bagian-bagian Libanon Selatan di mana musuh Israel angkatan perang mereka bersampur dengan penduduk sipil.
Seperti diketahui serangan ke Gaza yang dijuluki Hamas Hijarah As Sijjil (Perang Batu Neraka) secara langsung telah menghabiskan anggaran Israel hingga mencapai 760 juta dolar, dan membuat kerugian wisatawan dari wilayahnya hingga 1,8 juta dolar. Menariknya, meski tindakan ini adalah bentuk penjajahan, Amerika Serikat (AS) terus mendukung dan memberinya bantuan.*