Hidayatullah.com– Penjara terbesar di Liberia, Monrovia Central Prison, menolak kedatangan terpidana baru disebabkan sel-sel penjara sudah penuh sesak dan khawatir akan penularan penyakit, kata Kementerian Kehakiman dan para pejabat penjara.
Menteri Kehakiman Frank Musa Dean mengatakan kepada BBC (15/12/2022) bahwa mereka yang ditolak masuk di fasilitas itu adalah narapidana kejahatan ringan.
“Sepanjang tidak ada kerusakan yang terjadi atau tidak ada orang yang terluka, mereka yang ditangkap dengan dakwaan ringan akan dikembalikan ke masyarakat dan diawasi oleh para pemimpin masyarakat,” kata Dean.
Penjara itu dibangun untuk menampung sekitar 300 narapidana ketika populasi Monrovia sekitar 300.000. Sekarang fasilitas itu menampung lebih dari 1.600 narapidana di kota berpenduduk sekitar 1,5 juta orang.
Penghuni penjara tersebut terdiri dari napi pembunuhan dan perampok bersenjata.
Para insinyur dari kementerian pekerjaan umum sedang mengerjakan cetak biru pendirian gedung penjara tambahan yang akan menampung hingga 1.000 narapidana, menurut Menteri Kehakiman.
Sebelumnya, media setempat melaporkan bahwa sipir-sipir penjara menolak kedatangan napi baru sebagai bagian dari aksi mogok kerja menuntut pembayaran gaji yang tertunda. Namun, kabar ini dibantah oleh pihak penjara.*