Hidayatullah.com– Pemimpin suku Indian penduduk asli Amerika Serikat di South Dakota meminta agar segera dikirimkan bantuan untuk menghadapi musim dingin, sebab mereka mulai kekurangan bahan kebutuhan esensial dan terpaksa membakar pakaian agar tidak mati kedinginan.
Kawasan Pine Ridge Indian Reservation saat ini sudah terkubur salju setebal lebih dari 76cm, tetapi angin menambah ketebalan hingga 3,6 meter. (Lihat video badai salju di South Dakota di bawah)
“Kami berjuang untuk kalah,” kata Frank Star Comes Out, presiden Oglala Sioux Tribe kepada BBC News Sabtu (24/12/2022).
Gubernur South Dakota mengatakan pihaknya sedang mengerahkan personel National Guard.
Anna Halverson, perwakilan untuk kawasan reservasi Pass Creek District, mengatakan kepada Darsha Dodge Rapid City Journal bahwa wilayahnya sedang dalam situasi darurat ekstrem.
“Kami mengalami salju setinggi beberapa rumah yang membentang 60, 70 yard sekaligus.”
“Saya telah melihat di seberang area reservasi sebagian warga membakar pakaian di tungku kayu karena mereka tidak bisa mendapatkan kayu,” imbuhnya.
Dia mengatakan satu keluarga kehabisan susu formula dan persediaan lainnya dan selama empat hari terperangkap di dalam rumah mereka, sebelum akhirnya berjalan sejauh delapan mil untuk mencari pertolongan karena bayi mereka kelaparan.
Halverson kepada BBC mengatakan bahwa warga di wilayah konservasi sangat membutuhkan bantuan segera dan sangat mengharapkan kedatangan bantuan apa saja.
“Jika ada orang yang bisa datang – kami butuh apa saja segala macam,” ujarnya.
Presiden Oglala Sioux Tribe mengatakan kepada BBC bahwa penduduk kawasan reservasi menjadi terkucil karena jalan yang tertutup salju tidak dapat dilewati. Mereka kehabisan makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
“Truk [pasokan] tidak bisa berkeliling ke banyak warga karena terhalang salju,” kata Frank Star Comes Out. “Terkadang ketika mereka bisa melakukannya, kendaraan mereka terjebak dan harus ditarik keluar.”
Dia mengatakan mesin-mesin diesel tidak dapat berfungsi karena bahan bakar silar berubah menjadi gel disebabkan suhu dingin. Beberapa petugas penyelamat menggunakan kuda dan kereta luncur, atau bahkan hanya berjalan kaki.
Dia mengatakan tidak jelas berapa banyak dari 46.000 anggota suku itu yang terdampar di kawasan reservasi seluas tiga juta hektar, wilayah yang kira-kira seluas negara bagian Connecticut.*