Hidayatullah.com–Ramadhan kali ini, sejumlah warga Muslim San Diego (California Selatan), agak bersedih. Masalah, beberapa spanduk yang berisi pesan Ramadhan dicabut oleh para petugas tramtib kota dengan alasan atas keberatan masyarakat. Selain itu, katanya, spanduk-spanduk itu penuh dengan pesan-pesan agamis.
Selama lebih dari lima tahun, spanduk-spanduk itu telah menjadi simbol Ramadhan di tengah komunitas Muslim, spanduk itu menggambarkan bulan sabit, bintang dan tulisan Arab Ramadhan Mubarak yang berarti Ramadhan yang diberkahi.
Tapi, mingu ini, seorang petugas tramtib kota, yang mengaku menerima keluhan masyarakat, mengatakan bahwa spanduk-spanduk itu harus dipindah lantaran sarat dengan muatan yang agamis. Tak jelas, mengapa alasan agamis menjadi persoalan.
Menurut Abdur-Rahim Hamid, Presiden Asosiasi Kontraktor Kulit Hitam (BCA), mengatakan bahwa pemindahan spanduk-spanduk Ramadhan itu adalah suatu hal yang amat sangat membangkitkan amarah. Ia ragu, apakah spanduk-spanduk Natal juga mendapatkan perlakuan yang serupa .
Pemerintah kota meminta distrik, yang menyimpan spanduk-spanduk itu dan membayar pajak pemasangan sekaligus pencopotannya, agar segera memindahkan spanduk-spanduk Ramadhan
Pengacara distrik, John Stump, mengatakan bahwa distrik itu telah memiliki perjanjian dengan kota yang mengizinkan spanduk dipasang sepanjang tahun. Ia mempertanyakan peraturan bahwa spanduk-spanduk itu bernilai religius, seraya berargumen bahwa layanan pos Amerika Serikat (AS) justru merilis perangko khusus Ramadhan, yang anehnya, perangko itu sudah bertahun-tahun digunakan.
Yahya Ahad, pemilik toko minyak wangi yang telah membeli spanduk, mengatakan bahwa ia berharap kota akan dapat mencari jalan keluar dan mengizinkan spanduk-spanduk itu dipasang sebelum Ramadhan berakhir pada tanggal 15 November, “Di tengah-tengah media yang menyebarkan isu negatif tentang Muslim, ini adalah sesuatu yang positif”, katanya. Anehnya, masyarakat AS yang sering mengaku sebagai kampiun demokrasi dan penganut kebebasan ternyata bisa terusik hanya oleh beberapa spanduk. (mol/ahmad rizal/cha)