Hidayatullah.com–Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) menilai deklarasi khilafah yang dilakukan Daulah Islamiyah Iraq wa Syam (ISIS/ISIL) masih belum sesuai dengan petunjuk Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam, yakni kepemimpinan Islam yang dibangun di atas Manhaj Nubuwwah.
Dalam rilis yang diterima hidayatullah.com Senin (11/8/2014) sore, JAS berpendapat dalam masalah baiat pemimpin kaum muslimin harus mencontoh langkah Salafushalih yang melibatkan Ahlul Halli wal Aqdi yang diridhai oleh mayoritas kaum muslimin.
Sementara berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh JAS dan merujuk fatwa ulama di berbagai belahan dunia, maka JAS menyimpulkan bahwa manhaj dan akidah khilafah yang dideklarasikan ISIS adalah akidah dan manhaj yang ghuluw (ekstrim).
Bahwa dengan akidah dan manhaj ghuluw yang memaksa kaum muslimin untuk berbaiat dengan khalifah telah mengakibatkan perpecahan dan permusuhan di dalam tubuh umat Islam hingga pada tahap pertumpahan darah sesama saudara seiman.
Selanjutnya dalam rilis yang ditandatangani Ustadz Muhammad Achwan, Amir JAS dan Ustadz Firman Taufikuroman, Katibul ‘Aam JAS ini JAS secara tegas menolak secara tegas khilafah yang dideklarasikan ISIS.
“JAS mengimbau kepada kaum muslimin agar tidak terburu-buru berbaiat kepada khalifah yang diangkat menjadi pemimpin dalam khilafah ISIS. Ada baiknya jika kaum muslimin merujuk pendapat sebagian besar ulama,” demikian kutipan rilis JAS.*