Hidayatullah.com– Future Sound Asia, penyelenggara konser yang mendatangkan grup band The 1975 ke Malaysia tahun lalu, menuntut ganti rugi dari band asal Inggris itu, yang pertunjukan musiknya dibatalkan setelah vokalisnya Matty Healy melakukan sejumlah tindakan di atas panggung yang disengaja untuk melanggar UU anti-LGBT Malaysia.
Saat pertunjukan konser hari pertama band itu Juli tahun lalu, di atas panggung Healy mengoceh panjang disertai kata-kata kasar tidak senonoh yang menyerang UU anti-homoseksual Malaysia. Tidak hanya itu dia juga sengaja memeluk dan mencium bibir pria pemain bass band itu Ross MacDonald.
Perusahaan penyelenggara Good Vibes Festival menuntut kompensasi £1,9 juta ($2,4 juta) di Pengadilan Tinggi Inggris atas pelanggaran aturan pertunjukan yang dilakukan oleh The 1975.
Tindakan Homoseksual merupakan perbuatan pidana di Malaysia dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara. Festival itu melarang pengisi pertunjukan membicarakan tentang politik dan agama, mengutarakan kata-kata kotor dan makian, merokok atau menenggak minuman keras di atas panggung.
Di dalam gugatan yang diajukan ke pengadilan, penyelenggara festival mengatakan The 1975 dan tim manajemennya mengetahui apa saja aturan yang harus dipatuhi selama pertunjukan berlangsung.
Future Sound Asia mengatakan band itu juga pernah tampil dalam festival yang sama pada tahun 2016, dan diberikan penjelasan di awal dan peringatan berulang kali sebelum pertunjukan pada bulan Juli tahun lalu tentang peraturan yang harus dipatuhi, lansir BBC Rabu (31/7/2024).
Didalam gugatan dikatakan bahwa band tersebut melakukan tindakan-tindakan yang disengaja dimaksudkan untuk melanggar aturan yang ada.
BBC mengatakan pihak band tidak segera memberikan tanggapan ketika dimintai komentar terkait gugatan tersebut.
Sehari setelah pertunjukan The 1975 yang tidak patut itu, festival langsung dibatalkan oleh Kementerian Komunikasi karena dinilai telah melanggar dan mengolok-olok aturan yang berlaku di Malaysia.*