Hidayatullah.com— Setelah satu tahun perang di Gaza, keinginan penjaah ‘Israel’ untuk ‘menghapuskan’ pejuang Hamas dari muka bumi belum juga terwujud. Meskipun rezim penjajah telah membunuh ribuan pejuang dan beberapa pemimpin kunci Palestina dan sekutu mereka, di wilayah tersebut.
Menurut AFP, Hamas mengirim ratusan pejuang melintasi perbatasan ke ‘Israel’ pada 7 Oktober 2023, untuk menyerang komunitas di selatan.
Serangan itu mengakibatkan kematian 1.205 orang di pihak ‘Israel’, menurut perhitungan AFP berdasarkan angka resmi ‘Israel’, termasuk sandera yang tewas dalam tahanan.
Dengan tujuan ‘menghancurkan’ pejuang Hamas dan membawa kembali sandera, ‘Israel’ telah meluncurkan kampanye militer dari darat, laut dan udara, di Jalur Gaza.
Menurut data dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza, perang itu menyebabkan sedikitnya 41.788 orang gugur, yang mayoritas adalah warga sipil.
Dalam salah satu pukulan terbesar bagi Hamas sejak didirikan pada tahun 1987 selama pemimpinnya, Ismail Haniyah, syahid dalam serangan di Iran pada 31 Juli.
Setelah syahidnya Ismail Haniyah, Hamas menunjuk Yahya Sinwar, yang dituduh ‘Israel’ mendalangi serangan 7 Oktober, sebagai pemimpin barunya.
Di medan perang Gaza, pasukan ‘Israel’ secara agresif memburu Yahya, dan kepala tentara Hamas Mohammed Deif.
Menurut ‘Israel’, Mohammed Deif tewas dalam serangan udara, tetapi sumber sayap bersenjata Hamas, Brigade Al-Qassam, membantah tuduhan tersebut.
Yahya, yang mengepalai panglima tertinggi yang mengepalai sayap militer dan politik Hamas, sekarang menjadi orang yang paling dicari ‘Israel’.
Sementara itu, AFP, mengutip pejabat ‘Israel’ pada bulan Agustus, mengatakan jumlah korban syahid di Gaza melibatkan lebih dari 17.000 pejuang Palestina.
Namun, Hamas masih bangga dengan kegagalan intelijen dan keamanan ‘Israel’ hingga mampu menyelesaikan serangan pada 7 Oktober tahun lalu.
Yang terbaru, pemimpin Hamas yang diasingkan Khaled Meshaal (Khalid Misy’al) mengatakan Hamas berjanji akan bangkit “seperti burung phoenix yang keluar dari abu”.*