Hidayatullah.com– Setidaknya 10 penerbangan India menerima ancaman bom palsu selama 48 jam terakhir, yang menyebabkan pengalihan penerbangan dan penundaan yang lama.
Pada hari Selasa (15/10/2024), Angkatan Udara Singapura mengirim dua jet tempur untuk mengawal pesawat Air India Express menjauh dari daerah padat penduduk menyusul adanya ancaman bom.
Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan pesawat itu berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Changi. Pesawat itu terbang dari Madurai di India menuju Singapura.
“Begitu mendarat, pesawat diserahkan ke Kepolisian Bandara. Penyelidikan masih berlangsung,” kata Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen, seperti dilansir BBC.
Beberapa jam sebelumnya, sebuah pesawat Air India rute Delhi ke Chicago terpaksa mendarat di sebuah Bandara Iqaluit di Kanada sebagai tindakan pencegahan disebabkan adanya ancaman bom, kata Kepolisian Kanada, seraya menambahkan bahwa pihaknya sedang menyelidiki ancaman tersebut.
Air India mengatakan pada hari Rabu (16/10/2024) bahwa pesawat Angkatan Udara Kanada akan membawa penumpangnya ke Chicago. Belum jelas kapan pesawat Air India tersebut akan diizinkan terbang kembali.
Selain Air India, maskapai penerbangan India yang mendapatkan ancaman bom palsu yaitu IndiGo, SpiceJet dan Akasa Air.
Pada hari Senin, tiga penerbangan internasional yang lepas landas dari Mumbai dialihkan atau ditunda setelah sebuah akun di platform X mengunggah ancaman. Polisi kemudian menahan seorang remaja terkait ancaman tersebut.
Pada hari Selasa, tujuh penerbangan, termasuk dua pesawat Air India, terkena dampak ancaman yang dikeluarkan oleh sebuah akun X lain yang kini telah ditangguhkan.
Tangkapan layar beberapa unggahan menunjukkan pengguna telah menandai maskapai penerbangan dan polisi setempat serta menyebutkan nomor penerbangan yang konon menjadi target.
Setiap bandara di India memiliki Bomb Threat Assessment Committee, yang bertugas menimbang kegentingan ancaman dan tindakan apa yang patut diambil dalam situasi itu.
Pesawat yang mendapatkan ancaman bom biasanya dikosongkan dari penumpang, berikut bagasi dan kargonya. Para penumpang dan barang bawaan mereka serta isi muatan pesawat semuanya diperiksa. Tim teknis dan keamanan juga memeriksa keseluruhan bagian pesawat sebelum dinyatakan layak untuk diterbangkan kembali.
Petugas yang dilibatkan antara lain tim penjinak bom, anjing pelacak, ambulans, petugas kepolisian dan dokter. Apabila penerbangannya menuju negara lain, aparat internasional juga bisa ikut terlibat, seperti yang terjadi di Singapura dan Kanada.
Ancaman bom palsu dan dampak yang disebabkannya bisa menimbulkan merugikan hingga ribuan dolar bagi pihak maskapai maupun dinas dan aparat terkait.