Hidayatullah.com – Para mahasiswa pada Rabu ramai-ramai menduduki salah satu gedung Universitas Glasgow sebagai bentuk protes terhadap hubungan kampus dengan industri senjata ‘Israel’.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Glasgow University Justice for Palestine Society (GUJPS) menuntut pengelola kampus untuk memutuskan hubungan dengan industri senjata ‘Israel’ dan memberlakukan boikot akademis terhadap zionis dan pendukungnya.
Kelompok mahasiswa pro-Palestina tersebut menilai bahwa investasi senilai 6,8 juta poundsterling yang dilakukan oleh pihak universitas di perusahaan-perusahaan senjata, termasuk BAE Systems, membuat mereka terlibat dalam kejahatan perang.
Mereka secara khusus mengutip pembunuhan alumnus Universitas Glasgow, Dima Alhaj, dan bayinya yang berusia enam bulan di Gaza sebagai bukti keterlibatan tersebut.
Mengambil untung dari darah Palestina
Seorang mahasiswa Palestina yang berpartisipasi dalam aksi demo mengatakan, “Saya berada di sini hari ini karena lembaga-lembaga Barat tidak bisa terus mengambil keuntungan dari darah rakyat saya di Palestina dengan kekebalan hukum.”
“Mereka menginvestasikan lebih dari 6 juta poundsterling dalam industri senjata pembunuh – termasuk lebih dari 1 juta poundsterling di BAE Systems, yang memproduksi sistem rudal untuk jet tempur F-35, jet yang sama yang digunakan Israel dalam pengeboman genosida atas warga Palestina di Gaza,” kata seorang mahasiswa lainnya.
Selain menduduki gedung kampus, tiga mahasiswa telah memulai aksi mogok makan untuk meningkatkan tekanan pada universitas.
Salah satu peserta mogok makan menyatakan, “Universitas telah menunjukkan bahwa mereka senang terlibat dalam kematian dan penghancuran ribuan nyawa warga Palestina, jadi kami memutuskan untuk membawa implikasi dari keputusan mereka ke depan pintu mereka.”
Aksi demonstrasi kembali meletus di seluruh dunia sebagai tanggapan atas kembalinya pembantaian ‘Israel’ ke Gaza, yang telah mengakibatkan tewasnya sedikitnya 400 orang Palestina dalam waktu kurang dari 48 jam dan memperparah krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.
Ribuan orang di berbagai kota di seluruh dunia telah berkumpul pada Rabu untuk menuntut diakhirinya genosida ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Gaza, menyerukan pertanggungjawaban internasional, diakhirinya dukungan Amerika Serikat dan Eropa terhadap Tel Aviv.*