Hidayatullah.com – Utusan presiden Amerika Serikat memprediksi semakin banyak negara Arab akan menormalisasi hubungan dengan ‘Israel’ dan bergabung dengan “Perjanjian Abraham”.
“Kami kira (kami) akan memiliki beberapa, atau banyak pengumuman, dalam waktu yang sangat, sangat dekat, yang kami harap akan menghasilkan kemajuan besar tahun depan,” kata utusan presiden Trump, Steve Witkoff dalam sebuah acara di Kedutaan Besar ‘Israel’ di Washington pada Selasa (06/05/2025).
Melansir Jewish Insider, acara tersebut diadakan untuk merayakan berdirinya ‘Israel’ pada tahun 1948 sebagai akibat dari pemindahan paksa ratusan ribu warga Palestina dari rumah mereka setelah serangan oleh geng-geng Zionis selama Nakba.
“Saya menyerukan orang-orang Israel untuk memilih persatuan daripada perpecahan, visi daripada perselisihan, dan harapan daripada keputusasaan. Ketika Anda melakukannya, masa depan Israel akan bersinar lebih terang dari sebelumnya,” kata Witkoff.
Selama masa jabatan pertama Trump dari tahun 2017 hingga 2021, serangkaian perjanjian yang didukung AS disepakati untuk menormalisasi hubungan antara ‘Israel’ dan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan. Mesir dan Yordania menjalin hubungan diplomatik dengan ‘Israel’ setelah menandatangani perjanjian damai beberapa dekade lalu.
Pernyataan utusan AS itu muncul saat ‘Israel’ melanjutkan perang genosida di Jalur Gaza, di mana lebih dari 52.600 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, telah syahid sejak Oktober 2023.*