Hidayatullah.com — Sedikitnya 45 warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, tewas dalam serangan rudal dan tembakan artileri pasukan Pakistan di sepanjang perbatasannya dengan Afghanistan, kata pejabat Taliban, pada Sabtu (17/04/2022).
Serangan rudal dari pesawat tempur Pakistan itu dilakukan semalam di provinsi Khost dan Kunar di Afghanistan timur di daerah perbatasan antara dua negara tetangga, Daily Sabah melansir.
Di provinsi Khost, sedikitnya 40 warga sipil tewas dan 20 terluka setelah pesawat tempur membombardir empat desa di distrik Seperah semalam, kata seorang pejabat Taliban yang tidak ingin disebutkan namanya.
Para korban adalah warga sipil dari tiga keluarga yang berimigrasi dari wilayah tetangga Pakistan, Waziristan, menyusul operasi militer di sana beberapa tahun lalu, pejabat itu menambahkan. Dua puluh sembilan korban tewas berasal dari satu keluarga, katanya.
Di Kunar, pasukan Pakistan telah menembaki daerah itu menggunakan artileri berat selama tiga hari terakhir di distrik Marwara, Shelton dan Nari, penjabat kepala provinsi departemen informasi dan budaya Taliban Najibullah Hanif mengatakan kepada Deutsche Press-Agentur (dpa).
Lima warga sipil, termasuk anak-anak, tewas dan satu terluka dalam serangan Jumat malam, katanya.
Pemerintah Pakistan tidak mengkonfirmasi apakah mereka yang melakukan serangan tersebut.
Pada hari Jumat, tujuh tentara Pakistan tewas dalam penyergapan di wilayah suku Waziristan, Afghanistan utara. Perdana Menteri Pakistan yang baru terpilih Shehbaz Sharif memperingatkan bahwa akan ada pembalasan.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok militan yang berafiliasi erat dengan Taliban Afghanistan, beroperasi di daerah perbatasan antara kedua negara. Kelompok itu telah meningkatkan serangannya sejak Taliban merebut kembali kekuasaan di Afghanistan pada Agustus tahun lalu.
Kementerian Luar Negeri di Kabul memanggil duta besar Pakistan untuk memprotes serangan semalam.
Dalam sebuah pernyataan, kementerian memperingatkan Pakistan bahwa tindakan seperti itu akan merusak hubungan antara kedua negara tetangga.*