Hidayatullah.com—Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional, Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, mengeluarkan pernyataan tegas mengenai meningkatnya simpati masyarakat Indonesia terhadap perjuangan Palestina dan bahaya penyusupan narasi pro-Zionis di dalam negeri.
Peringatan Sudarnoto disampaikan mengingat semangat rakyat Indonesia membela Palestina terus menguat, seiring dengan meningkatnya kejahatan kemanusiaan yang dilakukan oleh ‘Israel’ terhadap warga sipil di Gaza.
“Perlawanan terhadap agresi ‘Israel’ adalah langkah benar, rasional, dan bertanggung jawab. Ini sejalan dengan hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan universal,” ujar Sudarnoto.
Ia menekankan bahwa ‘Israel’ yang didukung Amerika Serikat telah menjadi aktor utama dalam krisis kemanusiaan yang menyayat dunia. Tindakan brutal ‘Israel’ di Gaza, menurutnya, telah menjadikan rezim Zionis sebagai “musuh bersama umat manusia” (common enemy of humanity).
Zionis Dalam Negeri
Sudarnoto mengingatkan masyarakat Indonesia agar waspada terhadap penyusupan narasi pro-Zionis yang berkembang melalui berbagai saluran, termasuk media dan opini publik.
“Tidak boleh ada seorang pun warga Indonesia yang membela zionisme ‘Israel’. Apalagi mengibarkan bendera ‘Israel’, menyebarkan opini bahwa membela Palestina adalah tindakan membela teroris, atau menghalangi gerakan kemanusiaan membela Palestina,” tegasnya.
Ia menyebut narasi semacam itu bertentangan dengan amanat Pembukaan UUD 1945 yang mengutuk segala bentuk penjajahan di atas dunia.
Sudarnoto menyerukan kepada seluruh elemen bangsa, khususnya media massa, untuk aktif mengambil bagian dalam membangun opini publik yang mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang genosida ‘Israel’.
“Saya menyerukan kepada media dan seluruh masyarakat untuk menggencarkan semangat lawan genosida ‘Israel’, dorong ‘Israel’ keluar dari seluruh wilayah Palestina, dan dukung kemerdekaan penuh Palestina,” katanya.
Pernyataan ini datang di tengah meningkatnya gelombang solidaritas masyarakat Indonesia terhadap Palestina, termasuk aksi kemanusiaan, penggalangan dana, hingga diplomasi internasional. Pemerintah RI juga telah meningkatkan tekanan diplomatik terhadap ‘Israel’ melalui forum PBB dan OKI.
Sudarnoto menutup pernyataannya dengan harapan agar Indonesia tetap konsisten berada di garis depan perjuangan kemerdekaan Palestina, tidak hanya secara politik, tetapi juga dalam menghadang arus narasi yang mencoba mencuci citra ‘Israel’ di tengah bencana kemanusiaan yang sedang berlangsung.*