Agresi AS ke Iraq mungkin akan terus menyisahkan penderitaan banyak orang. Salah satunya adalah masa depan anak-anak yang akan hidup di Iraq. Ketua Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Jawa Timur dan RSUD dr. Soetomo, Surabaya, dr. Hari Paraton SpOG, mengatakan, serpihan mesiu, rudal atau bom yang telah ditebarkan pasukan AS dan sekutunya akan amat sangat berbahaya bagi masa depan anak-anak, ibu hamil terutama perkmbangan janin. Reruntuhan mesiu atau zat kimia lainnya itu dikhawatirkan mengandung logam berat merkuri yang sangat berbahaya. Logam berat tersebut jiika sudah mengotori air dan dikosumsi ibu hamil maka akibatnya akan sangat fatal dan berbahaya. Ini dimungkinkan bayi-bayi yang akan lahir di Iraq akan menjadi cacat. Kalau air itu diminum tanpa dimasak, wah akibatnya akan sangat fatal. Kalau dimasak tidak akan berpengaruh. Tapi, apakah di negara yang sedang berperang yang diliputi suasana mencekam dan ketakutan akan sempat memasak air terlebih dulu sebelum diminum?, katanya. Bahaya mercuri itu, katanya, akan mempengaruhi pertumbuhan ari-ari si ibu. Di mana, ari-ari akan mengalami pengecilan. Jika sudah melangalami pengecilan, lanjut Paraton, secara otomatis asupan makanan ke janin juga akan mengalami hambatan. Yang jelas, kata Paraton, bayi akan mengalami kecacatan. Yang jelas bayi akan mengalami kecacatan. Bahkan yang paling parah bisa meninggal. Kalau pun janin bisa ditolong dan dilahirkan, akan mengalami kecacatan kongenital, salah satu yang paling sering terjadi adalah minimata. Atau bayi berukuran kerdil, ungkapnya. (RS/Cha)