Rabu, 2 November 2005
Hidayatullah.com—Hati-hati dengan hand phone anda. Janganlah mengirim pesan-pesan singkat bernada ‘teror’ meski itu bernada canda atau iseng. Bisa-bisa anda masuk bui. Maklum, beberapa hari lalu, Menteri Komunikasi dan Informasi telah mengeluarkan surat keputusan (SK) mengenai kewajiban mendaftar semua nomor kartu seluler prabayar dengan identitas yang jelas sehubungan dengan banyak beredarnya pesan-pesan singkat (Short Message Service/SMS) yang tidak bertanggung jawab.
Keputusan Menkominfo itu tertuang dalam Kepmen No.23/Kominfo/M/10/05 tanggal 28 Oktober 2005, kata Juru Bicara Kepresidenan, Andi Mallaranggeng di Kantor Presiden Jakarta, Selasa malam.
Dengan keputusan tersebut, kata Andi, semua nomor kartu seluler prabayar akan dapat diidentifikasi dengan jelas pemiliknya dengan batas akhir pendaftaran pada akhir April 2006.
Dengan keputusan tersebut, lanjut Andi, diharapkan kebebasan dan kemudahan berkirim pesan singkat juga disertai dengan tanggung jawab oleh pengirim yang jelas identitasnya.
Andi mengatakan, jika sampai batas akhir tersebut pemilik nomor kartu seluler prabayar tidak mendaftarkan identitasnya, maka nomornya bisa dinonaktifkan.
Meskipun demikian, Andi tidak menjelaskan secara rinci mekanisme pendaftaran nomor kartu seluler prabayar tersebut.
Akhir-akhir ini banyak pesan singkat yang tidak bertanggung jawab beredar di masyarakat, yang isinya, antara lain mengadu domba masyarakat dalam konteks SARA serta memfitnah dan menghujat satu golongan atau kelompok masyarakat, ataupun pemerintah atau bahkan presiden sendiri dan keluarga.
Selain itu, juga beredar pesan-pesan singkat yang isinya menipu masyarakat dengan iming-iming hadiah yang palsu.
SK terbaru Menteri Komunikasi dan Informasi ini dijangka akan membuat pertumbuhan jumlah pelanggan operator seluler merosot 10 hingga 15 persen sebagai dampak kebijakan pemerintah agar melakukan meregistrasi.
"Dalam jangka pendek dan menengah pertumbuhan pelanggan operator pasti akan tertekan," kata Direktur Consumer Market PT Indosat, Johnny Suwandi Sjam, usai menggelar program Mudik Bareng Indosat Bersama Frontliners, di Jakarta, Selasa sebagaimana dikutip Antara. [EL, Ant]