Hidayatullah.com–Jaksa di Jerman mengatakan bahwa mereka telah mulai melakukan penyelidikan atas kasus pengiriman surat dari sebuah partai neo-Nazi kepada para kandidat dalam pemilu yang berlatar belakang imigran, yang isinya menyuruh mereka pergi meninggalkan negara itu.
Surat yang bertanda tangan “petugas deportasi orang asing” itu dimaksudkan sebagai “peringatan” bagi beberapa calon keturunan Turki yang akan ikut serta dalam pemilu 27 September.
Menurut salah seorang yang mendapat surat, politikus dari partai Hijau Ozcan Mutlu, dua lembar surat itu berisi “lima poin rencana” untuk “memulangkan secara bertahap orang asing ke negara asal mereka.”
Para petugas sedang menyelidiki apakah kasus itu dapat dianggap sebagai
menyulut kebencian rasial, demikian kata Michael von Hagen dari kejaksaan Berlin kepada harian Tagesspiegel.
Mutlu yang dilahirkan di Turki, mengambil kewarganegaraan Jerman pada tahun 1990. “Mereka tidak paham bahwa Jerman adalah negara saya. Saya tidak memiliki, tidak memiliki kewarganegaraan lain,” katanya.
“Otak mereka sakit. Mereka tidak belajar apapun dari sejarah. Kami merupakan bagian dari negara ini. Jika semua orang Turki hengkang, maka akan terjadi krisis ekonomi,” katanya menambahkan.
Ia mengatakan ada 800.000 imigran Turki yang berhak memberikan suara dalam pemilu, dari total 62 juta orang.
Secara keseluruhan, ada 5,6 juta imigran yang terdaftar untuk memberikan suaranya pada hari Ahad mendatang, atau sekitar 9 persen dari jumlah pemilih.
Partai neo-Nazi Jerman, NPD, tidak termasuk dalam Bundestag, parlemen Jerman. Tapi mereka mempunyai perwakilan di dua dewan regional yang kuat di Jerman.
Partai itu sekarang sedang dalam kesulitan keuangan yang parah, karena baru-baru ini mendapat tamparan berupa denda besar akibat melakukan penyimpangan akuntansi keuangan.[di/meo/hidayatullah.com]