Hidayatullah.com–Brigade Perlawanan Nasional, sayap bersenjata Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP), dan Brigade Al Quds, sayap bersenjata dari Jihad Islam, mengaku bertanggung jawab bersama untuk penembakan dua rudal Grad ke Ashkelon pada hari Jumat (25/3) fajar. Serangan terjadi setelah tentara Israel melakukan serangkaian serangan udara.
Dalam pernyataan mereka, kedua kelompok mengatakan bahwa penembakan rudal dilakukan sebagai pembalasan terhadap serangan Israel yang meningkat terhadap rakyat Palestina, dan bersumpah akan melakuan serangan lebih lanjut.
Mereka menambahkan bahwa perlawanan adalah satu-satunya cara untuk mencapai hak-hak Palestina nasional.
Pada Kamis malam, Angkatan Udara Israel melakukan serangan udara dengan menargetkan beberapa Kota Gaza. Seorang pemuda, berusia dua puluhan, terluka, dan dibawa ke Al Shifa Medical Center di Gaza.
Selain itu, pesawat Israel menembakkan rudal pada sebuah bangunan yang digunakan kegiatan Intelijen di Gaza, dan juga menembakkan empat rudal ke sebuah pangkalan tempat para pejuang dari Brigade Al Qassam, sayap bersenjata Hamas.
Beberapa artileri ditembakkan oleh tentara Israel ke daerah dekat Al Mintar Commercial Crossing, timur Kota Gaza.
Selanjutnya, tentara membombardir wilayah di Jabal Al Rayyes, timur kota Gaza, dan juga membombardir wilayah di Beit Hanoun, di bagian utara Jalur Gaza.*
Keterangan foto: Kota Gaza saat digempur Israel, Kamis (24/3) malam.