Hidayatullah.com–Rencana Zionis Israel untuk membangun 430 rumah pemukim baru di Tepi Barat yang dijajah, merupakan “kejahatan perang “, kata seorang pejabat senior Palestina, Jumat (30/1/2015).
“Apa yang diumumkan Israel merupakan bagian dari perang yang lebih luas … terhadap rakyat Palestina,” pejabat Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Wassel Abu Yusuf kepada AFP.
“Ini adalah kejahatan perang, yang isu pemukiman ini akan dibawa ke Mahkamah Pidana Internasional.”
Sebelumnya pada hari itu, Zionis Israel mengeluarkan tender untuk membangun pemukim baru di Tepi Barat yang dijajah.
Pemerhati pemukiman, Peace Now, sedang mengamati langkah Israel yang akan melakukan pemilu pada 17 Maret mendatang. Pada saat itu PM Benjamin Netanyahu dari Likud akan bersaing dengan partai sayap kanan lainnya untuk mengetahui suara dari wilayah pemukiman.
“Ini adalah pra-pemilu untuk mengambil fakta-fakta di lapangan yang dilakukan oleh pemerintah Netanyahu,” kata Peace Now dalam pernyataan.
Rencana pemukiman itu tak terelakkan akan menambah kecaman AS terhadap Netanyahu, yang telah menerima undangan kontroversial untuk berpidato di Kongres AS tentang Iran. Undangan terhadap Netanyahu itu memicu hubungan pahit dengan Gedung Putih.
“Setelah mempermalukan pemerintahan Obama dengan undangan hadir di Kongres tersebut, Netanyahu menambahkan tamparan lain kepada Amerika, dan menunjukkan rasa tidak hormat kepada sekutu terdekatnya,” kata Peace Now.*