Hidayatullah.com–Beberapa produk Indonesia memiliki peluang besar untuk masuk pasar Timur Tengah, khususnya Persatuan Emirat Arab (PEA), apalagi dengan adanya kemudahan yang ditawarkan Direktur Jenderal Ras Al Khaimah Free Trade Zone Authority (RAK-FTZA), Oussama El Omari.
Hal itu terungkap ketika Konjen RI Dubai, Mansyur Pangeran, didampingi Counsellor Ekonomi, Heru Sudradjat dan Sekretaris Kedua Ekonomi KJRI Dubai, Fajar Nurhadi, berkunjung ke Ras Al Khaimah Free Trade Zone Authority (RAK-FTZA) dan bertemu dengan Dirjen Oussama El Omari.
Sekretaris Pertama/Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai, Adiguna Wijaya kepada Antara London, Rabu (13/7) menyebutkan, dalam pertemuan itu Dirjen RAK-FTZA didampingi Ahmed Ali Suwaid, Deputi Direktur Ms. Entesar Ghanim, Manajer Komunikasi Pemerintah dan Ms. Biljana Todorovska, Staf Pemasaran RAK-FTZA.
Pertemuan yang bertujuan antara lain untuk mendiseminasikan potensi perekonomian nasional Indonesia terkini, termasuk kegiatan-kegiatan terkait perdagangan dan investasi di Indonesia serta membahas peluang-peluang kerja sama ekonomi perdagangan dan investasi antara pengusaha Indonesia dan RAK.
RAK merupakan salah satu Emirat (propinsi) di Persatuan Emirat Arab (PEA) yang berjarak sekitar 120 km arah Timur Laut dari Dubai yang memiliki pelabuhan yang langsung menghadap Selat Oman dan Laut Arab. Telah dilengkapi fasilitas bongkar-muat kontainer/kargo yang memadai dan didukung oleh infrastruktur jalan bebas hambatan yang menghubungkan dengan kota-kota lain di PEA.
Dalam pertemuan itu Konjen Mansyur memaparkan potensi perekonomian dan kekayaan sumber alam Indonesia dan overview hubungan bilateral di bidang ekonomi, perdagangan dan investasi Indonesia dengan PEA dan potensi pengembangan hubungan investasi dan perdagangan antara pengusaha Indonesia serta informasi mengenai produk-produk ekspor unggulan Indonesia.
Ia juga menyampaikan beberapa hal mengenai perkembangan UKM di Indonesia dan kontribusinya bagi perekonomian nasional dan regulasi terkait bidang ekonomi, investasi dan perdagangan di Indonesia.
Sementara itu Dirjen El Omari menyebutkan peluang peningkatan kerja sama antara para pengusaha Indonesia dengan RAK masih terbuka luas.
Menurutnya, beberapa produk Indonesia yang memiliki peluang besar masuk pasar PEA dan di kawasan sekitarnya melalui RAK-FTZA di antaranya adalah produk tambang seperti alumunium, batubara, emas dan produk kayu untuk perabotan, kayu olahan serta produk pertanian berupa jagung, gandum dan CPO.*