Hidayatullah.com–Muslim yang tinggal di menara tertinggi di dunia harus menunggu waktu lebih lama untuk berbuka puasa selama bulan Ramadhan.
Menurut salah seorang ulama terkemuka di Dubai, Syeikh Muhammad Al Qubaisi, penghuni Burj Khalifa yang tinggal di lantai ke-80 harus menunggu dua menit lebih lama untuk berbuka puasa dan 3 menit lebih lama bagi para penghuni menara yang tinggal di lantai ke-150. Hal itu dikarenakan mereka melihat matahari lebih lama dibandingkan orang-orang yang berada di atas permukaan tanah, bukan di tempat yang sangat tinggi.
Burj Khalifa adalah bangunan menara pertama di dunia yang peruntukannya tidak hanya untuk kantor dan bisnis tetapi juga untuk tempat tinggal. Terdapat 160 lantai di Burj Dubai yang difungsikan sebagai area tempat tinggal.
Kata Al Qubaisi, Ahad (07/8), fatwa itu sama seperti yang berlaku bagi penglaju Muslim yang menggunakan transportasi udara dan orang-orang yang tinggal di puncak pegunungan yang tinggi. Orang-orang yang berada di puncak gunung dan tempat tinggi lainnya akan melihat matahari bersinar lebih lama dibandingkan mereka yang tinggal di permukaan tanah yang lebih rendah.*