Hidayatullah.com– Amerika Serikat akan memberlakukan tarif pelabuhan bagi kapal-kapal buatan dan yang dioperasikan oleh perusahaan China guna mendongkrak industri pembuatan kapal dan menumbangkan dominasi China di sektor itu.
“Kapal dan pelayaran sangat penting bagi keamanan ekonomi Amerika dan arus perdagangan yang bebas,” kata perwakilan perdagangan AS Jamieson Greer dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis (17/4/2025) saat mengumumkan biaya baru tersebut, yang sebagian besar akan mulai diberlakukan pada pertengahan bulan Oktober.
“Tindakan pemerintahan Trump akan mulai membalikkan dominasi Tiongkok, mengatasi ancaman terhadap rantai pasokan AS, dan mengirimkan sinyal permintaan untuk kapal-kapal buatan AS,” kata Greer, lansir AFP.
Berdasarkan ketentuan baru itu, biaya perton atau per kontainer akan diberlakukan atas kapal-kapal terkait China yang berlayar ke AS, dan bukan dikenai pada setiap pelabuhan AS yang dikunjunginya.
Biaya itu akan di tinjau sampai lima kali per tahun, dan dapat diabaikan apabila pemiliknya memesan kapal buatan Amerika Serikat.
Amerika Serikat pernah mendominasi sektor perkapalan setelah Perang Dunia Kedua, tetapi seiring dengan waktu kekuatannya menurun dan sekarang hanya mencakup 0,1 persen dari output global.
Sektor perkapalan saat ini didominasi Asia, dengan China sebagai produsen hampir separuh dari kapal yang beroperasi, mengungguli Korea Selatan dan Jepang. Ketiga negara itu memproduksi lebih dari 95 persen kapal sipil dunia, menurut angka yang dimiliki Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akan ada pembedaan besaran biaya pelabuhan bagi kapal yang dioperasikan oleh perusahaan China dengan kapal buatan China. Namun, biaya pelabuhan yang dikenakan atas kedua jenis kapal itu akan dinaikkan dari waktu ke waktu.
Bagi kapal buatan China, biaya yang dipungut mulai dari $18 per net ton (NT) atau $120 per kontainer – artinya sebuah kapal dengan muatan 15.000 kontainer harus membayar biaya $1,8 juta.
Lembar fakta yang menyertai pengumuman tersebut mengatakan biaya tidak akan mencakup pelayaran ke Great Lakes atau Karibia, pengiriman ke dan dari wilayah-wilayah AS, atau ekspor komoditas curah dengan menggunakan kapal yang tiba di Amerika Serikat dalam keadaan kosong.
Selain biaya-biaya tersebut, Greer juga mengumumkan usulan tarif untuk beberapa derek kapal-ke-pantai dan peralatan penanganan kargo China.
Semua kapal pengangkut mobil buatan non-AS juga akan dikenakan biaya yang akan berlaku mulai 180 hari mendatang.
Washington juga memberlakukan biaya baru untuk kapal tanker gas alam cair (LNG), meskipun biaya tersebut belum akan berlaku selama tiga tahun ke depan.
Pada bulan Maret kelompok yang mewakili 30 industri Amerika Serikat menyuarakan keprihatinan mereka tentang risiko biaya-biaya tersebut terhadap harga produk impor.
Salah satu perusahaan yang disurvei oleh kelompok tersebut menyatakan kekhawatiran bahwa biaya-biaya yang diusulkan itu ditambah tarif yang diberlakukan atas Tiongkok dan negara-negara lain, serta bea masuk terhadap impor baja dan aluminium, akan memberikan “tekanan yang luar biasa” terhadap sektor ritel di Amerika Serikat.*