Hidayatullah.com–Zionis Israel telah menyetujui pembangunan pemukiman baru yang akan diisi 40 rumah dan sebuah persawahan di dekat kota Betlehem di Tepi Barat. Sementara itu, pemerintah Palestina kembali menyatakan sikapnya menolak melanjutkan negosiasi langsung sebelum dihentikannya proyek pemukiman Israel.
Surat kabar Haaretz Israel mengatakan, Senin (12/12), militer Israel yang berada di bawah Menteri Pertahanan Ehud Barak telah menyetujui untuk membangun wilayah pemukiman baru dan sebuah persawahan di dekat pemukiman Efrat, Tepi Barat. Rencana pembangunan wilayah ini telah melanggar batas pemukiman yang ada.
Di sisi lain, Israel malah menyalahkan Palestina yang menolak tawaran untuk kembali ke negosiasi langsung, sebelum kunjungan perwakilan dari Komite Kwartet Internasional ke Timur Tengah akhir pekan ini.
Mark Regev, juru bicara perdana menteri Israel mengatakan, Ahad (11/12), Israel memperbaharui tawarannya kepada Palestina untuk kembali ke negosiasi langsung sebelum kunjungan utusan Kwartet.
Negosiasi langsung antara Palestina dengan Israel ini telah terhenti tahun lalu, karena Israel bersikukuh melanjutkan proyek pemukimannya di tanah Palestina yang mereka jajah. Di sisi lain, Palestina menolak untuk kembali ke negosiasi damai sebelum proyek pemukiman Yahudi itu dihentikan.
Sekarang, lebih dari 310 ribu pemukim Israel yang tinggal di Tepi Barat, tanah Palestina yang terjajah. Jumlah ini terus berkembang seiring dengan pembangunan pemukiman yang terus berkelanjutan. Sedangkan sekitar dua ratus ribu pemukim Israel lainnya tinggal di Al-Quds timur.*