Hidayatullah.com—Sebuah bom meledak hari Kamis (05/09/2013) siang waktu setempatdi dekat kediaman Menteri Dalam Negeri Mesir, Mohammad Ibrahim di Nasr City.
Tidak terluka dalam serangan itu namun laporan-laporan menyebutkan empat orang lain cedera. Mohammad Ibrahim sendiri selamat dari upaya pembunuhan bom mobil di luar rumahnya di ibukota Kairo tersebut.
Gambar-gambar yang diunggah para saksi mata di internet memperlihatkan gedung di dekat ledakan tampak rusak parah.
Aparat keamanan mengatakan bom di dalam mobil menyasar iringan mobil menteri namun laporan-laporan mengatakan saat itu sang menteri dia tidak berada di dalam mobil.
Penyerangan yang terjadi sebelum kumandang adzan Dzuhur itu juga menyebabkan korban luka-luka dari pihak sipil dan aparat keamanan.
Menanggapi insiden ini, Menteri Dalam Negeri mengatakan, bahwa serangan yang terjadi hari ini bukanlah akhir, melainkan awal dari aksi teror.
Kawasan Nasr City, wilayah yang kuat dengan para pendukung Al Ikhwan al Muslimun.
Sementara itu, Kepala Angkatan Bersenjata, Adil Sulaiman mengatakan, “Tidak dipungkiri telah terjadi penyerangan terhadap Menteri Dalam Negeri, namun ada kemungkinan penyerangan tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok (boleh jadi pihak luar) yang bermain di air keruh untuk membuat kerusuhan,” demikian lansir Aljazeera.
Sebelumnya, hari Sabtu, 31 Agustus 2013 kelompok Daulah Islamiyyah Fi Iraq Wa Syam melalui internet sempat mengajak salah satu cabang jaringan al-Qaidah untuk menghimbau rakyat Mesir mengangkat senjata melawan militer.
Jurubicara Daulah Islamiyyah Fi Iraq Wa Syam, Abu Muhammad Adnani dalam rekaman berbahasa Arab, mengatakan, militer-militer toghut dari para pemimpin kaum Muslimin secara umum mereka adalah tentara murtad.
Pantauan hidayatullah.com dari Mesir, sampai dengan berita ini diturunkan, belum ada pernyataan yang mengaku bertanggungjawab.*/Rizky (Mesir)