Hidayatullah.com—Pelaksanaan Asyuro pemeluk Syiah yang dilaksanakan secara terbuka di beberapa kota rupanya telah menjadi perhatian elemen Muslim Indonesia.
Achmal Junmiadi, Kepala Departemen Kebijakan Publik Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengatakan, santernya berita Syiah di Indonesia perlu disikapi dengan hati-hati oleh umat Islam.
Presiden Center of Information and Development Studies (CIDES) Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu juga mengajak mahasiswa jangan sampai emosional apalagi sampai bentrokan fisik. Sebab kasus ini sangat sensitif dan perlu kehati-hatian.
“Nanti mereka bilang kalau Sunni tidak toleran dan isu ini bisa dibawa ke PBB,” tuturnya ketika menjadi pembicara Kajian Politik KAMMI di Aula Kampus STID DI Al Hikmah, Jakarta (14/11/2013) kemarin.
Sementara itu, hari Kamis (14/11/2013) Aliansi Sunnah untuk Kehormatan Keluarga dan Sahabat Nabi (ASKES) Anung Al Hammat kemarin melalukan aksi damai menolak perayaan Asyuro oleh kelompok Syiah di beberapa wilayah Indonesia,
Koordinator Aliansi ASKES Anung Al Hammat yang juga korlap aksi penolakannya terhadap perayaan kaum Syiah itu didasarkan alasan, Indonensia adalah bumi Sunni.
ASKES juga mengatakan mendengar kabar burung jika ritual kaum Syiah ini akan diajukan sebagai hari libur nasional.
“Ritual ini dijadikan kalangan Syiah sebagai ibadah suci dan saat ini sudah mengajukan ke pemerintah agar Asyuro dijadikan sebagai hari libur nasional,” kata Anung Al Hammat kepada hidayatullah.com, Kamis (14/11/2013).
Karena itu Al Hammat mengatakan, Ormas Islam mendesak kepada pemerintah untuk lebih tegas lagi dalam bidang agama, pendidikan, dan kebudayaan. Sebab ini yang kerap dijadikan kalangan Syiah sebagai bidang kerjasama dengan pemerintah.
Lebih jauh ia menerangkan aksi damai ormas Islam yang digelar di bilangan Balai Samudera, Jakarta Utara, yang seolah ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa perayaan Asyuro itu benar, padahal tidak ada dalam Islam. Dan telah terjadi adalah pembohongan publik terkait dengan isu isu kematian Imam Husain.
“Alhamdulillah kita dikawal aparat, kami sampaikan juga kepada aparat buku terbitan Majelis Ulama Indonesia soal kesesatan Syiah,” terangnya dari lokasi aksi damai itu.
Sebelumnya, perayaan Asyuro kaum Syiah yang dilaksanakan secara terbuka banyak dikecam berbagai kalangan. Kamis kemarin, perayaan Asyuro Nasional 1435 Hijriyah di Balai Samudera, Jakarta Utara berusaha digagalkan Majelis Mujahidin, meski kemudian dihadang aparat keamanan dan TNI.*/Laporan Rias & Ainuddin