Hidayatullah.com- Perusahaan ojek digital atau yang familiar dengan sebutan Go-Jek, kini tidak hanya fokus melayani kebutuhan transportasi, namun juga melayani jasa antar makanan hingga jasa tukang pijat.
Selain itu ada juga jasa layanan salon, jasa pindahan rumah, hingga bersih-bersih rumah. Dengan jasa layanan yang sebanyak itu, kendati demikian tarif penggunaan jasa Go-Jek tetap saja murah. Mengapa?
Head of Go-Food by Go-Jek, Jesayas Ferdinanditus memaparkan alasan itu dalam Forum Dialog bertema ‘Di Tengah Lesunya Perekonomian Indonesia Masih Adakah Pekuang Usaha dan Solusinya’ yang digelar oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) di Menara Bidakara 2, Jakarta Selatan, Kamis (08/10/2015).
“Mengapa Go-Jek tarifnya murah banget? Itu karena kita usahanya banyak, bermacam-macam. Tidak hanya ojek biasa tetapi sekarang bisa datangkan pelayanan salon, jasa bersih-bersih rumah sampai tukang pijat ke rumah,” ungkapnya.
Jesayas menjelaskan Go-Jek merupakan perusahaan berbasis teknologi yang tidak mempunyai kendaraan fisik. Di mana inti dari bisnisnya adalah menghubungkan antara pemilik kendaraan dengan customer via teknologi (gadget di handphone).
Lebih lanjut, Jesayas menyebutkan beberapa servis baru yang diluncurkan seperti Go-Clean di mana driver Go-Jek bisa dipanggil buat bersih-bersih, Go-Glam buat layanan manicure, creambath, di mana fasilitas salon dibawa ke rumah, dan juga Go-Massage yaitu memberikan pekerjaan ke tukang Go-Jek yang lagi free untuk memberikan layanan jasa pijat.
“Selain mengantar penumpang, anggota Go-Jek juga bisa melayani jasa Go-Food, Go-Glam, Go-Massage,” kata Jesayas.
Lalu, apa kunci besar bisnis Go-Jek dan layanan lainnya itu?
Jesayas menyatakankan kecepatan adalah kunci utama. Beberapa hari lalu ada hire-massal sampai bikin macet karena ingin menomorsatukan kecepatan atau demand (permintaan) sangat tinggi sehingga butuh orang banyak. Dan kunci berikutnya adalah inovasi.
“Go-Jek, aplikasi yang sudah diunduh (download) oleh lebih dari 4 juta pengguna,” ungkap Jesayas.
Jesayas menyebutka bahwa samapai saat ini ada sekitar 200.000 lebih Go-Jek yang teregistrasi. Bahkan, ada dari pihak asing atau negara luar yang meminta bekerjasama untuk membentuk Go-Jek di sana.
“Social impact (dampak sosial) kita sudah besar banget. Salah satu motivasi kita karena social impact yang kita bayangkan setiap bangun tidur,” tandas Jesayas.*