Hidayatullah.com–Ada beberapa kerancuan berpikir dalam memahami Tuhan. Keracunan pertama ialah Tuhan yang dipahami dengan materialisme. Penganut paham berpendapat segala sesuatu harus dibuktikan dengan wujud, demikian diungkapkan oleh Dr. Wendi Zarman dalam perkuliahan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) #IndonesiaTanpaJIL Bandung, Selasa (24/03/2015).
“Kerancuan lainnya terjadi ketika Tuhan disamakan dengan wujud manusia, digambarkan dengan wujud yang serupa dengan manusia dan disesuaikan dengan bangsa di mana mereka berada. Dan itulah yang terjadi pada agama-agama selain Islam,” ujarnya dalam kuliah bertema “Konsep Tuhan dalam Islam”.
Lebih jauh, Wendi menjelaskan bahwa kerancuan berpikir berikutnya adalah memahami Tuhan dengan spekulasi akal.
“Mereka yang terjangkit kerancuan seperti ini membayangkan wujud dan konsep Tuhan hanya dengan kapasitas akal manusia yang terbatas,” ungkap doktor pendidikan Islam jebolan Universitas Ibn Khaldun ini.
“Jenis kerancuan yang terakhir adalah munculnya pendapat bahwa dengan adanya Tuhan, agama dan spiritualitas justru membuat kekacauan yang semakin besar,” ungkapnya lagi.
Selain menjelaskan tentang kerancuan berpikir manusia dalam mengenal Tuhan, Wendi juga memaparkan bagaimana konsep Tuhan dalam Islam yang membantah semua kerancuan berpikir tersebut. Selain memiliki konsep yang jelas, Islam juga mengajarkan beberapa jalan untuk mengenal Allah.
“Ada beberapa sarana mengenal Allah, yaitu mengamati alam semesta sebagai ciptaan Allah, berpikir dengan rasio dan qalbu, membaca dan menelaah wahyu, serta dengan ibadah dan amal shalih,” pungkasnya.
Kuliah ketiga SPI yang membahas konsep tauhidullaah ini mendapat sambutan positif dari pesertanya. Rozzi, salah seorang peserta SPI berkomentar, “Materi yang disampaikan sangat penting bagi setiap Muslim karena berkaitan dengan aspek terpenting dalam agama, yaitu aqidah,” ujarnya.*/Yanuar Ardiansyah