Oleh: Fathimah Az-Zahra
Simon Kahn, CMO Google Asia Pacific, baru-baru ini mengutip hasil survei yang melibatkan sekitar 1.200 responden pengguna gadget di Indonesia sejak Januari sampai Maret 2015.
Google mengungkap bahwa sekitar 67 persen para pemilik smartphone di Indonesia rupanya lebih memilih untuk menggunakan smartphone-nya sebagai alat untuk berbelanja online.
Sebelum ini, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) telah merilis hasil riset nasional terkait jumlah pengguna dan penetrasi internet di Indonesia untuk tahun 2014 kemarin.
Menurut hasil riset yang digelar atas kerjasama dengan pihak Pus Pusat Kajian Komunikasi (PusKaKom) FISIP Universitas Indonesia itu, disebutkan bahwa pengguna internet di Indonesia kini telah mencapai angka 88,1 juta.
Inilah generasi yang sering disebut ‘Millenial Generation’ (generasi usia 13-25 tahun) yang saat ini menjadikan internet dan gadget sebagai trend gaya hidup (maaf) bahkan sebagai sumber rujukan, Innalillahi!
Saat ini banyak orang menjadi penggila gadget –bahkan—sampai pada ketergantungan. Akibatnya lahir berbagai penyakit pasca era gadget; Insomnia (sulit tidur), Nomophobia (kepanjangan dari ‘no-mobile-phone-phobia), penyakit cemas jika dipisahkan dari gadget. Ada pula Texting Thumb (Tendinitis), cedera di bgian jempol atau disebut Blackberry Thumb.
Lihatlah generasi muda kita saat ini. Bangun tidur pegang hand phone, ke kamar mandi bawa hand phone, di sekolah sibuk hand phone, bahkan sehabis shalat (belum menyempatkan berdzikir dan bercengkrama dengan Allah) sudah membuka grup WhatsApp. Lebih gila lagi, sambil bawa motor atau nyetir masih sibuk pegang hand phone.
Pesan untuk para Muslimah
Ukhty Al-Karimah!
Di zaman seperti sekarang ini, sangat lah sulit untuk tidak hidup berdampingan dengan teknologi informasi, khususnya smart phone yang sudah sangat menjamur di berbagai lapisan masyarakat, dari kalangan ekonomi kelas atas sampai menengah. Hatta, kelas bawah sekali pun.
Hal tersebut sah-sah saja, karena sebagai Bani Adam, kita diciptakan dengan sesempurna-sempurna penciptaan, dibekali akal untuk berfikir dan terus berinovasi.
Ukhty Al-Ghaliah!
Sadarkah engkau dengan realitas yang ada? Smart phone yang seharusnya menjadi sarana untuk mempermudah kita untuk melakukan aksi-akasi positif, lebih cenderung di pergunakan untuk hal-hal negatif.
Berjam-jam bersama smarth phone lebih terasa nyaman dan asik dibandingkan shalat lima waktu, membaca Al-Qur’an, mengulang pelajaran atau mencari ilmu. Sementara Umar bin Abdil Aziz permisi dari kegitannya sejenak untuk membaca Al-Qur’an agar tidak termasuk orang yang hijrah dari Al-Qur’an.
Ukhty An-Nafisah!
Ingatkah engkau akan Sabda Baginda Rasul kita yang mulia, yang diriwayatkan Sahabat Abu ad-Darda` Uwaimir al-Anshaari berkata;
الإِيْمِانُ يَزْدَادُ وَ يَنْقُصُ
“Iman itu bertambah dan berkurang.”
Secara umum, para ulama berkata ‘iman itu bertambah dan berkurang, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat‘. Renungkan lah, bertambahkah keimaman mu dengan kehadiran smart phone mu, atau sebaliknya?
Uhkty Al-Mahbubah!
Berhati-hatilah, dengan smarth phone dengan segala aplikasi menariknya yang melenakan, sehingga kita meninggalkan al-Quran. Semoga kita bukan termasuk golongan yang disebutkan Allah dalam firmannya;
يَا نِسَاء النَّبِيِّ مَن يَأْتِ مِنكُنَّ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ يُضَاعَفْ لَهَا الْعَذَابُ ضِعْفَيْنِ وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيراً
“Hai isteri-isteri Nabi, siapa-siapa di antaramu yang mengerjakan perbuatan keji yang nyata, niscaya akan di lipat gandakan siksaan kepada mereka dua kali lipat. Dan adalah yang demikian itu mudah bagi Allah.” [QS: Al-Ahzab: 30].
Semoga kita tidak menjadi orang yang melalaikan Al-Qur’an.
Ukhty Al-Mutamayyizah!
Izinkan ana menukilkan goresan syair, Akhukum Haikal Hira Habibillah’
“Ketika angin zaman menerpamu,
Di atas cadas ataupun lumpur cemar,
Teruslah mewangi wahai kuntumku,
Tetaplah indah di padang liar,
Hingga kau-lah yang akan di petik,
Sebab mekarmu hanya sekali.”*
Mahasiswi Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Dewan Dakwah Indonesia