Hidayatullah.com– Pakar Ekonomi Islam di Indonesia, Dr Muhammad Syafi’i Antonio, menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam Simposium Internasional Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Kawasan Timur-Tengah dan Afrika (Timteng-Ka) di Auditorium Allama Iqbal, Islamabad, Pakistan, Jumat (02/02/2018).
Dalam penyampaiannya, Syafi’i menjelaskan bahwa Indonesia memiliki potensi bagus dalam keuangan syariah.
“Dengan adanya Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS). Lebih dari itu, karena Presiden juga menjadi Chairman KNKS,” ungkapnya dalam bahasa Inggris.
Baca: Presiden Dorong Ekonomi Syariah di Indonesia Terus Berkembang
Meski Indonesia negara dengan populasi Muslim terbesar, kata Antonio, namun ekonomi negeri ini tidak sepenuhnya dikuasai oleh Muslim.
Meskipun begitu, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Tazkia ini mengungkapkan, masih banyak potensi untuk mewujudkan hal tersebut.
Salah satunya, sebutnya, banyaknya jumlah penduduk usia produktif yang hidup di Indonesia.
“Bonus demografi. Kita senang hidup di zaman ini karena banyak Muslim dengan usia produktif,” lanjut Antonio.
Baca: PPI Dunia Gelar Simposium Kawasan Timur Tengah-Afrika di Pakistan
Kedua, sambungnya, banyaknya Muslim di Indonesia menjadikan banyak pula potensi pasar untuk Muslim.
“Kita ingin membawa spirit dan nilai madrasah, pondok pesantren, dan masjid ke pasar,” terang lulusan Melbourne University ini.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Untuk diketahui, pantauan hidayatullah.com pada acara itu, turut hadir Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Pakistan Iwan Suyudhie Amri, Assistant Professor International Institute of Islamic Economic (IIIE) Dr Atiq-uz Zafar, Vice President International Islamic University of Islamabad (IIUI) Prof Dr Muhammad Munir, dan beberapa delegasi dari PPI Tim-Teng Afrika.* Ali Muhtadin