Hidayatullah.comâ Publik Jerman dikejutkan dengan kasus seorang wanita Iraq warga negara Jerman yang sengaja mencari orang yang mirip wajah dan perawakannya kemudian membunuhnya demi memalsukan kematiannya.
Ketika mayat seorang wanita muda yang berlumuran darah ditemukan Agustus 2022 di dalam sebuah Mercedes yang diparkir di Ingolstadt, Jerman selatan, laporan awalnya mengidentifikasi korban sebagai Sharaban K, seorang ahli kecantikan berusia 23 tahun keturunan Iraq yang berbasis di Munich.
Meskipun beberapa anggota keluarga Sharaban K telah mengidentifikasi jenazah tersebut, laporan otopsi keesokan harinya menimbulkan pertanyaan besar tentang identitas korban sesungguhnya. Mayat akhirnya berhasil diketahui bernama Khadidja O, seorang blogger kecantikan keturunan Aljazair dari Heilbronn di negara bagian tetangga Baden-WĂŒrttemberg, yang juga berusia 23 tahun.
Rambut lurus hitam panjang, paras wajah serupa dan riasan tebal, kedua wanita itu tampak “sangat mirip”, kata polisi, sehingga pers Jerman menyebut kasus itu sebagai “doppelgĂ€nger mord” pembunuhan orang yang mirip.
Bersama dengan seorang pria warga Kosovo berusia 23 tahun bernama Sheqir K, Sharaban K sudah ditangkap dan dijebloskan ke dalam sel tahanan oleh Kepolisian Bavaria pada 19 Agustus 2022, tetapi polisi baru mengumumkan dugaan motifnya baru pekan kemarin. Korban dan pelaku berdasarkan peraturan Jerman hanya dapat disebutkan nama depannya.
“Berdasarkan investigasi kami menduga terdakwa ingin bersembunyi karena perselisihan keluarga dan memalsukan kematiannya sendiri untuk tujuan tersebut,” kata Veronika Grieser dari kantor kejaksaan Ingolstadt hari Senin (30/1/2023) seperti dilansir The Guardian.
Polisi mengatakan beberapa wanita yang mirip dengan pelaku sudah dikontak oleh Sharaban K, yang berburu mangsa di media sosial dengan menggunakan berbagai nama alias pada pekan sebelum pembunuhan. “Dengan berbagai janji dia berusaha agar terjadi pertemuan, yang pada awalnya tidak berhasil,” kata Grieser.
Namun salah satu target yang bernama Khadidja O terpedaya dan setuju untuk bertemu. Koran SĂŒddeutsche Zeitung melaporkan bahwa korban diiming-imingi tawaran kosmetik.
Dengan menggunakan mobil, Sheqir K dan Sharaban K diduga menjemput korban di apartemennya pada hari pembunuhan. Ketika melintasi jalan di kawasan hutan antara Heilbronn dan Ingolstadt kedua tersangka diduga membuat alasan agar korban mau turun dari kendaraan dan menikamnya hingga tak bernyawa.
“Senjata yang dipakai dalam kejahatan itu belum ditemukan, tetapi bukti-bukti lain sangat banyak,” kata Andreas Aichele, seorang jubir kepolisian, kepada tabloid Bild. “Korban tewas dengan lebih dari 50 tusukan pisau, wajahnya benar-benar rusak tidak berbentuk.”
Jaksa menduga kedua tersangka menaruh mayat korban di kursi belakang mobil Mercedes mereka dan membawanya ke Ingolstadt, memarkir mobil itu di daerah pemukiman yang senyap di tepi Sungai Danube, di mana kemudian ditemukan oleh kedua orangtua Sharaban K menjelang tengah malam pada 16 Agustus 2022.
Meskipun penyelidikan masih berlangsung dan sejumlah saksi masih harus diwawancarai, surat perintah resmi penahanan Sheqir K dan Sharaban K dikeluarkan pada 26 dan 27 Januari 2023, kata Kejaksaan Ingolstadt. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup apabila divonis bersalah.
âAnda tidak mendapatkan kasus seperti ini setiap hari, terutama dengan kejutan yang begitu spektakuler,â kata Aichele kepada Bild. âPada hari kami menemukan mayatnya, tidak ada yang menyangka kami akan mendapatkan perkembangan seperti ini.â*