Hidayatullah.com—Peristiwa memalakukan kembali menampar dunia pendidikan. Seorang siswa SMK di Samarinda berinisial IS mengamuk membawa parang karena tidak terima ditegur oleh guru olahraganya.
Dalam video diunggah akun Instagram @fakta.indo, tampak seorang siswa pria menggunakan seragam olahraga berada di tengah lapangan sedang meronta-ronta dan berusaha dilepas dari sergapan seorang pria dewasa itu. Lelaki dewasa itu merebut parang yang semula dibawa siswa berseragam tersebut.
Menurut saksi, kejadian ini bermula saat berlangsung jam olahraga. Saat pelajaran berlangsung sang guru olahraga memberikan materi menangkap bola dan memberikan sanksi pushup kepada siswa yang gagal.
Rupanya ketiga giliran IS, ia gagal melakukan sesuai instruksi. “Siswa tersebut menjawab dengan nada ngolok; ‘Saya tahu pak, tidur kan sanksinya’,” kata seorang siswa menirukan ucapan pelaku.
Jawaban ini rupanya membuat sang guru tersinggung dan menegur sang siswa. Tidak terima ditegur gurunya, pelaku pulang ke rumahnya dan mengambil sebilah parang dan kembali ke sekolah.
“Sambil berteriak-teriak, siswa bersangkutan memanggil guru olahraganya dengan memegang senjata tajam dan berkeliling sekolah,” tuturnya.
Saat itu, sebagian siswa mencoba menahanya. Sementara petugas kebersihan sekolah berusaha merebut parang dari tangan pelaku, bahkan sempat mengalami luka gores.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Rismiyono membenarkan adanya kejadian tersebut. Katanya siswa bernama IS yang membawa parang ke sekolah lantaran tersinggung ditegur guru. “Benar, kejadiannya pada hari Kamis (23/2/2023) saat jam pelajaran berlangsung,” terangnya.
Kini pelaku itu berhasil diamankan. Pelaku kini telah diskorsing dan tidak boleh masuk sekolah.
Menurut para siswa, kenakaalan pelaku bukan sekali ini. Sebelumnya pihak sekolah sudah pernah menegur siswa yang membawa parang itu, karena dikenal sering berkelahi.
“Sebelumnya pernah berkelahi dan dibuatkan surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya. Karena kemarin (Kamis-23/2/23) dia berbuat lagi, dengan terpaksa pihak sekolah mengeluarkan siswa tersebut, pada hari ini Senin (27/2/2023),” tegasnya.
Meski sudah mengeluarkan siswa tersebut, pihak sekolah tetap bersedia memberikan fasilitas jika siswa tersebut hendak pindah ke sekolah lain ataupun mengikuti paket C. “Kami bersedia memfasilitasi jika diperlukan untuk surat pindah sekolah maupun mengikuti paket C,” imbuhnya.
Video berdurasi 43 detik itu kemudian viral di media sosial. Banyak kecaman dan cacian diarahkan kepadanya.*