Hidayatullah.com — Komisi Hak Asasi Manusia Islam (IHRC) memperingatkan umat Muslim dan para pendukung Palestina bahwa produsen kurma Israel berupaya menipu agar orang-orang membeli produk mereka dengan label yang menyesatkan.
Dalam video yang diunggahnya, IHRC mengingatkan umat Islam untuk tidak makan kurma Israel pada bulan Ramadhan tahun ini. IHRC mengungkapkan bahwa dengan banyaknya boikot, produsen Israel menggunakan metode yang lebih licik untuk menjual produk mereka.
Produsen kurma Israel mungkin akan menggunakan nama merk Arab, menggunakan bendera Palestina, atau bahkan menulis “Produk Palestina” pada label.
Red flag atau indikator mencurigakan lainnya adalah kurma Israel mungkin lebih murah daripada kurma Palestina karena pemerintah Zionis mensubsidi perusahaan-perusahaan ini.
Dilansir 5Pillar, Inggris adalah pasar kurma terbesar kedua bagi Israel dan sebagian besar kurma Medjool berasal dari wilayah Palestina yang diduduki. Apalagi hampir semua kotak kurma tanpa label berasal dari Israel.
Baca juga: Ingat Palestina, Hindari Kurma ‘Israel’ Ramadhan Ini
IHRC mengatakan konsumen perlu memeriksa label asal barang karena detail kontak produsen/importir harus ada di label. Jika ragu, konsumen harus menghubungi importir untuk klarifikasi mengenai asal muasal kurma.
Jika kemasan tidak menunjukkan dengan jelas asal barang atau rincian produsen/importir tidak tertera pada kemasan, maka hal ini harus dilaporkan ke standar perdagangan lokal yang memiliki kewajiban untuk menyelidiki dan jika perlu, mengeluarkan barang tersebut dari rak.
Namun menurut IHRC, bahkan label “Buatan Palestina” tidak lagi menjadi jaminan bahwa Anda tidak akan membeli kurma pendudukan Israel. Kecuali dari sumber Palestina tepercaya seperti Zaytoun atau Yaffa, pesan IHRC.
Baca juga: Ini Daftar Merk Kurma Israel dan Cara Mengetahuinya
Muslim juga dapat mengunduh dan membagikan selebaran ini untuk tujuan informasi kepada keluarga dan teman.
Permukiman Israel yang dibangun di atas tanah Palestina telah dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Internasional dan 60% kurma Israel ditanam di pemukiman ini. Sementara itu, 80% tanggal penyelesaian diekspor dengan Inggris sebagai pasar terbesar kedua Israel.
Pada tahun 2005 masyarakat sipil Palestina memprakarsai seruan bagi orang-orang yang berhati nurani di seluruh dunia untuk Boikot, Divestasi dan Sanksi Israel sampai sesuai dengan hukum internasional dan hak-hak Palestina.
Seruan itu didukung oleh lebih dari 170 organisasi Palestina yang mewakili semua lapisan masyarakat termasuk petani.*