Hidayatullah.com– Tun Dr Mahathir Mohamad, hari Selasa (28/3/2023), mengumumkan pihaknya memberikan waktu tujuh hari kepada Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk memberikan bukti atau menarik apa yang dia gambarkan sebagai tuduhan pencemaran nama baik terhadapnya.
Mahathir mempermasalahkan pidato yang disampaikan Anwar saat kongres partainya PKR awal bulan ini, di mana PM Malaysia itu menuduh Mahathir memiliki uang miliaran ringgit dan membagi-bagikannya ke keluarga dan anaknya serta juga menuduhnya sebagai “bajingan”.
Mahathir mengatakan bahwa sementara Anwar tidak menyebutkan namanya secara khusus dalam pidato itu, tetapi publik secara luas memahami bahwa mantan perdana menteri yang dimaksud oleh Anwar adalah dirinya.
“Ini memberikan kesan yang buruk terhadap daya, ini pencemaran nama baik, kecuali fia dapat menunjukkan bukti bahwa saya memiliki miliaran ringgit dan menyalurkan uang itu ke luar negeri dan saya tidak membayar pajak. Banyak tuduhan yang dibuat dalam pidato itu, dan meskipun saya sudah pernah mendengar pernyataan semacam itu yang dibuatnya di masa lalu, tetapi kala itu dia belum lagi menjadi perdana menteri,” papar Mahathir.
“Sekarang dia menjabat perdana menteri, dan perdana menteri memiliki tanggung jawab untuk tidak sembarangan membuat tuduhan tanpa bukti yang jelas. Oleh karena itulah hari ini saya memutuskan untuk menuntut pencabutan fitnah yang dilontarkan oleh Datuk Seri Anwar kepada saya. Saya memberinya waktu tujuh hari untuk menarik kembali dan melakukan sejumlah hal untuk menunjukkan bahwa dia tidak mempercayai apa yang dia katakan (tentang saya),” kata pria berusia 97 tahun itu dalam konferensi pers seperti dilansir Malay Mail.
“Oleh karena itu saya menyurati dia untuk mencabut pernyataannya atau menunjukkan bukti apakah yang dia tuduhkan itu benar. Apabila tidak ada jawaban dalam waktu tujuh hari, saya akan mengambil tindakan apa pun yang diizinkan oleh undang-undang negara ini,” tegas politisi gaek itu.
Ketika ditanya apakah tindakan hukum juga akan diambil terhadap orang-orang yang mengulangi pernyataan Anwar tersebut, Mahathir mengatakan bahwa untuk saat ini dia hanya akan mengurusi Anwar sebab tuduhan yang disampaikannya sangat serius mengingat dia seorang perdana menteri.
“Tapi Anwar telah mengatakan ini dalam sebuah pertemuan dengan anggotan-anggotanya yang menuduh saya melarikan diri membawa uang, tidak membayar pajak penghasilan saya dan semua itu, tuduhan yang sangat serius, datang dari seorang perdana menteri. Itu sebabnya kami sekarang mengambil tindakan,” kata Mahathir.
Dia juga mengatakan bahwa letter of demand (LOD) sudah dikirimkan ke ke kantor Anwar pada hari Senin (27/3/2023).
Pengacara Mahathir, Muhammad Rafique Rashid Ali, mengkonfirmasi bahwa LOD itu sudah dikirim pada Senin siang, lapor Malay Mail, dan menegaskan bahwa batas waktu tujuh hari yang diberikan dimulai pada hari Senin yang sama.
Berdasarkan LOD bertanggal 27 Maret yang dilihat Malay Mail, pidato Anwar yang dimaksud disampaikan dalam kongres khusus PKR yang digelar pada 18 Maret 2023 yang ditayangkan secara langsung lewat laman Facebook Anwar.
Mahathir meminta kepada Anwar untuk segera mencabut pernyataan yang dibuat tentang dirinya dalam pidato kongres PKR itu serta memastikan penghapusan segera pernyataannya itu dari semua platform media sosial dan media massa.
Mahathir juga menuntut agar Anwar membuat permintaan maaf tertulis tanpa syarat dan terbuka kepadanya dan berjanji untuk tidak membuat pernyataan lebih lanjut yang menyinggung integritas dan reputasinya.
Tuntutan terakhir dalam LOD adalah agar Anwar mengadakan konferensi pers khusus untuk menyampaikan permintaan maaf dan janji kepada Mahathir dalam waktu tujuh hari.
Jika Anwar tidak mematuhinya, Mahathir mengatakan dia akan memulai proses hukum terhadap Anwar untuk menuntut kompensasi dan keputusan pengadilan, serta tuntutan-tuntutan lain.*