Hidayatullah.com- Arab Saudi kembali menegaskan sikap politiknya dalam mebela dan menjaga Yaman dari gangguan musuh Islam dan musuh negara sahabat. Hal tersebut disampaikan Wakil II Kerajaan Saudi Pangeran Muhammad bin Salman bin Abdul Aziz Alu Saud saat menjamu delegasi ulama dan tokoh-tokoh kabilah negeri Yaman di Riyadh, Rabu (5/4/2017) malam.
“Selamat datang di negeri kedua kalian Arab Saudi, saya sampaikan salam hangat dari Pelayan Dua Masjid Suci Raja Salman dan Wakilnya untuk kita semua,” kata sambutan Pangeran Muhammad dikutip Alriyadh.com.
“Arab Saudi memandang Yaman sebagai negeri paling strategis bagi bangsa Arab, Yaman adalah asal bangsa Arab, Yaman adalah pondasi negeri Arab, seluruh keturunan kita pada akhirnya kembali ke Yaman. Maka kesalahan terbesar bagi musuh (Islam dan bangsa Arab) adalah mereka telah berani mencoba menyakiti bagian inti dari negeri Arab,” lanjutnya.
Pangeran Muhammad bin Salman juga menegaskan tugas besar Koalisi Militer Arab dalam mengawal kembalinya kondisi keamanan dan kedamaian Yaman.
“Arab Saudi dan Negara-negara Teluk, juga Mesir, Sudan, Yordania, Maroko serta seluruh negeri kaum Muslimin di dunia tidak akan tinggal diam bila melihat bangsa Yaman berjuang. Kami akan terus bersama kalian sampai akhir hayat kami, sebagaimana sikap kami terdahulu dan selamanya,” tegasnya.
Baca: Pemberontak Syiah Houthi Lontarkan Rudal ke Makka dari Masjid Yaman
Pertemuan ini dinilai menyegarkan kembali hubungan kedua negara bersaudara tersebut. Terlihat delegasi ulama dan tokoh-tokoh Kabilah Yaman bersalaman dan beramah tamah dengan Waliyu Waliyil Ahdi Arab Saudi Muhammad bin Salman beserta sejumlah pejabat militer, menteri dan penasihat kerajaan.
Dikabarkan kondisi keamanan dan pemerintahan Yaman terganggu selama 3 tahun terakhir akibat campur tangan Syiah Iran dan milisi lainnya di negeri tersebut. Koalisi Militer Arab pimpinan Arab Saudi telah menjalankan berbagai operasi militer selama 1,5 tahun terakhir guna menumpas gerakan Iran di sana.*/Muhammad Dinul Haq