Hidayatullah.com– Pemerintah Kerajaan Arab Saudi akan membangun bandara baru di dekat Kota Makkah. Rencananya, kapasitas bandara yang diperuntukkan bagi jamaah haji ini lebih luas dari Bandara King Abdul Aziz di Jeddah.
Informasi tersebut diungkapkan oleh Kepala Daerah (Kadaker) Bandara Jeddah-Madinah PPIH 2019, Arsyad Hidayat di Jeddah, Ahad (28/07/2019).
Ia mendapatkan informasi rencana pembangunan bandara haji baru itu dari pertemuannya dengan Direktur Kementerian Haji Bandara King Abdul Aziz Jeddah Mamduh Bukhori pada Jumat pekan kemarin.
Berdasarkan prediksinya, rencana pembangunan bandara yang merupakan inisiatif Pemerintah Arab Saudi ini karena beberapa pertimbangan. Seperti lokasi bandara akan lebih dekat ke Makkah.
Seperti diketahui, jamaah haji membutuhkan waktu 1 sampai 2 jam untuk berangkat dari Jeddah menuju ke Makkah.
Pertimbangan lain, melihat kebutuhan layanan bagi jamaah haji dari seluruh dunia yang terus bertambah. Peningkatan layanan diharapkan lebih memberikan kenyamanan bagi jamaah haji yang baru tiba di Arab Saudi.
Kata Arsyad, sebelum rencana pembangunan bandara baru terungkap, Kementerian Haji Arab Saudi pada tahun sebelumnya pernah mengungkapkan rencana untuk merenovasi Bandara King Abdul Aziz. Renovasi tersebut guna memperbaharui fasilitas bandara yang memang sudah lama beroperasi ini.
“Ternyata info itu mereka bilang bukan bandara sini (King Abdul Aziz), justru berencana membangun bandara baru di dekat Kota Makkah yang kapasitasnya jauh lebih besar dari bandara sini,” ungkap Arsyad di Jeddah lansir Media Center Haji Kementerian Agama, Ahad kemarin.
Jika bandara baru ini sudah jadi, kemungkinan akan menggantikan Bandara King Abdul Aziz.
Baca: Berbagai Tantangan Jamaah Haji di Bawah Suhu Ekstrem Menyengat
“Saya juga sempat tanyakan apakah nanti akan menggantikan, ya kemungkinan besar akan menggantikan bandara haji ini kemudian bandara itu memang dedicated untuk haji,” tandas Arsyad.
Akan tetapi, direktur kementerian haji tak mengungkapkan lebih detail tentang rencana pembangunan bandara baru. Baik soal lokasi maupun kepastian waktu pelaksanaan pembangunan.
“Memang tidak dijelaskan tapi sudah ada rancangan ke arah sana,” ujarnya.*