Hidayatullah.com– Pemimpin spiritual tertinggi Buddhisme aliran Tibet, Dalai Lama, meminta maaf setelah video yang menampakkan dirinya mencium bibir seorang bocah lelaki dan menawarkan anak itu untuk “menyedot lidahnya” viral dan mengundang kecaman.
Interaksi pada akhir Februari itu terjadi di kuil Dalai Lama di Dharamshala, India, yang dihadiri oleh sekitar 100 pelajar belia yang baru saja lulus dari Indian M3M Foundation, lapor The Guardian Senin (10/4/2023).
Dalai Lama, yang bernama asli Tenzin Gyatso, adalah tokoh yang dianggap paling suci dalam kepercayaan Buddhisme aliran Tibet. Dia hidup di pengasingan di India sejak 1959, ketika Tibet dianeksasi China.
Dalam video yang vital, seorang pelajar putra mendekati mikrofon dan bertanya kepada Dalai Lama, “Bolehkah saya memeluk Anda?”
Dalai Lama, 87, kemudian mempersilahkan pelajar itu naik ke panggung di mana dia duduk. Bergerak menyodorkan pipinya, pemuka agama itu terdengar mengatakan “pertama di sini”, yang kemudian si anak menciumnya dan memeluknya.
Dalai Lama tidak segera melepaskan pelukannya ke bocah itu. Dia kemudian berkata, “Saya kira di sini juga” sambil dia mendaratkan bibirnya ke bibir si anak. Sejurus kemudian Dalai Lama berkata, “Dan sedot lidah saya,” sambil menjulurkan lidahnya dalam posisi beradu kening dengan anak lelaki itu.
Anak lelaki tersebut kemudian dengan cepat menempelkan lidahnya ke lidah Dalai Lama dan bergegas pergi, sementara pemimpin spiritual Buddhisme itu tertawa dan menarik kembali si anak untuk memeluknya sekali lagi, disaksikan oleh para hadirin yang tertawa.
Pemimpin spiritual yang gemar mengenakan dan mengoleksi jam mewah itu kemudian memberi nasihat ke si anak agar berkawan dengan orang-orang yang “menciptakan perdamaian dan kebahagiaan” dan tidak mengikuti “manusia-manusia yang suka membunuh orang lain,” sebelum memberikan bocah itu dekapan terakhir.
Ketika videonya menyebar luas di internet kontan rekaman tersebut mengundang kecaman dari banyak kalangan, yang menyebutnya “tidak patut”, “skandal” dan “menjijikkan”.
Kontroversi itu memaksa kantor Dalai Lama mengeluarkan permohonan maaf.
“Yang Mulia ingin meminta maaf kepada bocah itu dan keluarganya serta kepada banyak teman-temannya di seluruh dunia, atas luka yang mungkin ditimbulkan oleh kata-katanya,” bunyi pernyataan dari kantor Dalai Lama.
Pernyataan itu juga mengatakan bahwa perilakunya tersebut sekedar “main-main” untuk berakrab-akrab dengan hadirin, tindakan yang selama ini biasa dilakukannya di muka umum termasuk di depan kamera.
“Beliau menyesali kejadian itu,” imbuh pernyataan tersebut.
Di masa lalu Dalai Lama sudah pernah beberapa kali menghadapi kontroversi. Pada tahun 2019 dia menimbulkan kehebohan ketika berkata bahwa apabila Dalai Lama di masa depan bereinkarnasi sebagai seorang wanita maka dia berharap wanita itu adalah “sosok yang menarik”. Akibat komentanya yang bernada agak cabul itu, kantor Dalai Lama kemudian mengeluarkan permintaan maaf.*