Hidayatullah.com–Terus berkecamuknya konflik di Suriah harus menjadi perhatian serius umat Islam di Indonesia. Ketua Arrahman Qur’an Learning Centre (AQL), Bachtiar Natsir menegaskan bahwa umat Islam di Indonesia tidak boleh berdiam diri melihat tragedi ini.
“Umat Islam di Indonesia harus menjadi bagian dari pembebasan Suriah. Hidup ini harus memilih. Saya sendiri melakukan orientasi medan setelah membaca hadis-hadis akhir zaman,” tandasnya kepada hidayatullah.com, Rabu (04/07/2012) di Jakarta.
Menurutnya, Suriah yang masuk wilayah Syam adalah daerah penting dalam sejarah tegaknya Islam. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam memiliki pengalaman khusus dengan orang-orang Syam.
“Ahlul Syam adalah Ahlul Rizq. Jika Ahlul Yaman banyak menunjang dakwah Rasulullah dari sisi tenaga, Ahlul Syam terkenal akan kedermawanannya,” sambungnya.
Rasulullah juga memiliki do’a khusus bagi Syam. Bachtiar Natsir kemudian menyitir sebuah hadis: Ibnu Umar berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd (dalam riwayat lain: Iraq)?” Beliau berkata, “Ya Allah, berkahilah kami dalam negeri Syam dan negeri Yaman.” Sebagian sahabat berkata, “Dan negeri Najd?” Beliau menjawab, “Di sana terdapat gempa, fitnah dan keluarnya tanduk syaitan.” (HR. Bukhari no. 990)
Selain itu, Bachtiar Natsir juga menjelaskan bahwa para ulama-ulama di Suriah memiliki kedekatan dengan orang Indonesia.
“Mayoritas para ulama di Suriah (bermazhab) Syafi’i. Jadi secara karakter mereka dekat dengan kita,” jelasnya.
Arrahman Qur’an Learning Centre sendiri berencana akan menggelar Mabit Peduli Suriah, Sabtu, (07/07/2012) di Markas AQL, Tebet Jakarta Selatan. Acara akan diisi dengan Pemutaran Film Tragedi Suriah dan Teleconfrence langsung dari Turki. Pengisi acara diantaranya adalah Bachtiar Natsir, Farid Okbah (Al Islam), Ferry Nur (KISPA) Fahmi Salim (MIUMI), dan Hardhito Warno (Ka. Biro Al Jazeerah).*