Hidayatullah.com- Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tolikara, Abu Mawaqif Nur Wahid menyatakan bahwa Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) adalah gereja ‘Israel’ di Indonesia.
Hal itu Abu sampaikan dengan mengingat banyaknya fakta-fakta yang pernah ia lihat di wilayah pegunungan tengah Papua, baik itu berupa dinding-dinding kios dan rumah warga banyak yang bergambar biru-putih dengan logo bendera Israel, termasuk maraknya kaos bertuliskan Papua-Israel dan sebagainya di Papua.
“Saya bilang seperti itu karena, pertama, fakta terakhirnya begitu –dinding kios dan rumah warga dicat biru-putih denga logo bendera Israel. Kedua, banyak buktinya tetapi, sayang saya belum punya yang otentik maupun visual,” kata Abu kepada wartawan di kediamannya di Tolikara, belum lama ini.
Apa yang disampaikan Abu Muwafiq semakin menambah fakta baru, bila ‘hubungan’ GIDI dan Israel bukan hanya di Tolikara semata.
Abu juga membeberkan jika semua gembala-gembala atau klasis-klasis GIDI, itu pernah pergi ke Yerussalem dengan dibiayai oleh Pemerintah Daerah (Pemda) dari salah satu kabupaten pemekaran di Jayawijaya tersebut.
“Itu sejak pejabat yang lama. Jadi, ada istilahnya itu poros Tolikara-Yerussalem,” imbuh Abu.
Sebelum tragedi Tolikara meletus, Abu menyampaikan bahwa ia pernah melihat seorang warga mengenakan kaos dengan tulisan ‘Papua-Israel’ di wilayah Tolikara.
Kaos tersebut, lanjutnya, tidak diperjual belikan karena hanya dipakai untuk gembala-gembala yang yang mau ke Yerussalem.
“Saya pernah lihat ada kaos bertuliskan ‘Papua-Israel’. Tetapi saya tidak dapat pakaiannya sebab tidak dijual untuk umum, hanya dipakai untuk gembala-gembala yang mau ke Yerussalem,” pungkas Abu.*