Hidayatullah.com—Seorang pria muda yang mengenakan niqab dan kacamata berhasil mengecoh semua orang di turnamen dengan memainkan empat putaran Catur Wanita Nairobi Terbuka sebelum kemudian diungkap kedoknya.
Pria yang berhasil menipu jalannya Kejuaraan Catur di Kenya itu mendaftarkan dirinya dengan nama Millicent Awuor. “Saya kira hal seperti itu belum pernah terjadi di mana pun di dunia,” kata John Mukabi, Sekretaris Jenderal Federasi Catur Kenya.
Kenya Terbuka ke-31, kompetisi catur internasional di Nairobi dari 6-10 April, menarik 445 peserta, dengan 84 peserta di turnamen putri.
Mukabi mengatakan bahwa setelah penipu itu dibuka kedoknya, dia menjelaskan telah melakukan hal itu dia memiliki kesempatan yang lebih baik untuk memenangkan hadiah uang. Sayangnya, usaha penipuan ini keburu tercium panitia.
“Petunjuk pertama bahwa ada sesuatu yang salah adalah ketika saya berkeliling dengan seorang fotografer untuk memotret kompetisi,” kata Mukabi kepada AFP, hari Ahad.
“Ketika kami kembali ke komputer untuk memasukkan nama peserta, muncul nama Milicent Awour. Kami mengharapkan nama Muslim. Agak aneh tapi mungkin ada orang dengan nama Kristen yang beragama Islam.”
Bahkan selama proses pendaftaran, dia tidak mengucapkan sepatah kata pun dan hanya mencoret-coret kertas selama pertandingan. Seiring berjalannya turnamen, baik pemain maupun staf memperhatikan bahwa orang tersebut tampak sangat mencurigakan.
Pemain mencurigakan ini memiliki gaya berjalan yang aneh dan mengenakan sepatu yang biasa digunakan oleh pria. Ofisial pertandingan juga mengembangkan keraguan.
“Para arbiter juga memperhatikan sesuatu: setelah pertandingan, orang ini menghilang dan hanya kembali beberapa menit sebelum babak berikutnya dimulai,” kata Mukabi.
“Seseorang juga memperhatikan bahwa bahunya terlihat lebih laki-laki daripada perempuan… Bahkan sepatu karet yang dia kenakan, sebagian besar diasosiasikan dengan laki-laki.”
Pesaing misterius itu juga mencetak hasil bagus. “Hal lain adalah dia telah mengalahkan seorang wanita yang sangat berpengalaman, yang berpartisipasi enam kali dalam Olimpiade Catur Dunia untuk Kenya,” kata Mukabi.
Setelah yakin banyak keanehan terjadi, wasit Antony Kionga memutuskan mengambil tindakan dan memanggil wanita ‘berpakaian niqab’ ke kamar pribadi dan meminta dokumen identitas. Tidak lama setelah Kionga meminta dokumen tersebut, penipu itu menyerah dan mengakui kesalahannya.
“Setelah pertandingan, wasit membawanya ke samping dan seorang wasit wanita mengajaknya ke kamar kecil di mana dia diminta untuk melepas jilbab. Sesampainya di sana, dia langsung mengakui bahwa dia laki-laki.”
“Dia bilang masalah keuangan membuatnya melakukan itu,” kata Mukabi. “Di bagian putra, dia tidak punya peluang sama sekali, kami memiliki Grand Master, Master Internasional …”
Pria itu, yang kemudian diidentifikasi memiliki nama asli Stanley Omondi, seorang mahasiswa di Universitas Nairobi. Dia mengaku sangat membutuhkan uang dan dengan itulah dia melakukan kecurangan.
“Alasannya karena kebutuhan finansial tapi saya sangat menyesali tindakan saya dan [saya] siap menerima segala konsekuensinya,” tulisnya dalam sebuah surat.
Omondi memiliki peringkat internasional mendekati 1500 dan peringkat blitz mendekati 1750. Dia telah dikeluarkan dari turnamen sementara poinnya diberikan kepada pihak lawan.*