Hidayatullah.com– Hakim Tunisia hari Kamis (13/7/2023) membebaskan dua tokoh politik rival dari Presiden Kais Saied, hampir lima bulan setelah mereka ditangkap atas tuduhan berkomplot melawan dinas keamanan negara, kata pengacara mereka Monia Bouali kepada Reuters.
Chaima Issa dan Lazahr Akremi ditahan pada bulan Februari bersama 20 tokoh politik lain dalam tindakan penangkapan besar-besaran guna mengukuhkan pemerintahan otoriter oleh Presiden Kais Saied, yang pada 2021 membubarkan parlemen dan berusaha mengumpulkan kekuasaan pemerintahan di tangannya.
Sebelum putusan hakim, puluhan keluarga narapidana politik melakukan aksi protes di dekat pengadilan di Tunis, sambil mengangkat foto para tahanan dan menyerukan pembebasan mereka.
Akremi dan Issa diperkirakan akan meninggalkan penjara dalam beberapa jam mendatang, kata Monia Bouali.
Issa merupakan pemimpin Front Keselamatan, koalisi utama oposisi Saied yang mengorganisir aksi-aksi protes terhadap Saied kurun dua tahun terakhir.
Akremi, seorang pengacara yang pernah menjabat menteri setelah revolusi Tunisia 2011, merupakan pengkritik Saied yang vokal.
Saied menggambarkan mereka sebagai teroris dan pengkhianat, dan mengatakan hakim yang membebaskan mereka berarti bersekongkol dengan kejahatan mereka.*