Hidayatullah.com—Mahasiswa Ekis (Ekonomi Islam) FEB UNAIR kembali meraih penghargaan dari International Islamic Finance Olympiad (IIFO) 2023. Cakrawala Ilmi, mahasiswa Prodi Ekonomi Islam FEB UNAIR meraih Juara III Kompetisi Essay Cluster 2 IIFO 2023 setelah menggagas ide pariwisata halal berkelanjutan.
Selama sepuluh hari, dia berkeliling ke tiga universitas yang menjadi tempat ajang perlombaan sejak Senin-Rabu (17-26/7/2023). Di sana, dia mengikuti summer course di FEB UNAIR dan Pasca UMY dengan tempat kompetisinya di FEB UI.
Cakra juga bersaing dengan enam negara, yaitu Malaysia, Turki, Gambia, Somalia, Bangladesh, dan Indonesia.
Cakra mengatakan bahwa dia terpilih dan menjadi delegasi UNAIR untuk membuat esai atas pertimbangan Zhahirah sebagai asisten dosen dari Kaprodi S1 Ekonomi Islam.
Dalam cabang lomba esai, setiap universitas wajib mengirimkan dua judul esai yang terbagi menjadi dua cluster. Cluster pertama adalah Islamic Economics and Finance, sedangkan cluster kedua adalah Halal Industry and Tourism.
“Selanjutnya kedua esai tersebut dipresentasikan di Gedung Departemen Manajemen FEB UI di depan para juri yang merupakan KPS Ekonomi Islam dari masing-masing universitas,” tambah pria yang mendapatkan topik “Halal Industry and Tourism” ini.
Pariwisata Halal Berkelanjutan
Cakra berargumen bahwa terdapat celah hukum dalam pengembangan pariwisata halal yang berkelanjutan. Untuk itu, dia membuat kerangka kerja hukum dan langkah teknis terkait pembangunan pariwisata halal berkelanjutan sesuai peraturan yang berlaku di Indonesia.
“Harapannya dengan gagasan tersebut, dapat mengembangan pariwisata halal yang inklusif, dalam artian universal, tidak hanya diperuntukkan bagi wisatawan yang beragama muslim, aman, dan nyaman,” ujarnya dikutip laman unairnews ini.
Cakra berharap agar gagasan tersebut dapat menjadi masukan bagi juri yang memiliki latar belakang ekonomi Islam. Melalui gagasan framework hukum tersebut, juri dapat mempertimbangkannya sebagai bahan pengembangan pariwisata halal yang berkelanjutan di Indonesia.
Mahasiswa Ekis itu berterus terang bahwa idenya merupakan ide yang mengarah ke bidang hukum. Meskipun demikian, masih ada unsur bidang ekonomi Islam dalam gagasannya, yaitu pariwisata halal.
“Terdapat relevansi terhadap prodi saya, namun judul yang saya ajukan sebagian besar mengarah ke bidang hukum, yang notabene bukan fokus yang saya ambil di UNAIR,” ungkapan kompetisi yang mengharuskan peserta menggunakan bahasa Inggris selama mengikuti kegiatan.
“Terdapat peserta lain yang tidak berasal dari Indonesia serta pelaksanaan summer course dan teknis lomba sepenuhnya menggunakan bahasa Inggris,” kata Cakra.
Cakra memberikan saran kepada mahasiswa lain untuk meningkatkan skill dan kebiasaan dalam menggunakan bahasa Inggris. Hal itu sangat membantu dalam pembuatan karya ilmiah ataupun saat sesi presentasi gagasan berlangsung.
“Untuk yang tertarik mengikuti perlombaan dalam tingkat internasional, saran saya adalah tingkatkan skill dan biasakan menggunakan bahasa Inggris,” tutup Cakra.*