Hidayatullah.com– Taliban melarang perempuan berwisata ke Danau Band-e-Amir, salah satu taman nasional paling populer di Afghanistan.
Ribuan orang mengunjungi taman nasional Band-e-Amir national setiap tahun, mengagumi keindahan lanskap danau berwarna biru safir dan bukit bebatuan yang menjulang tinggi di Provinsi Bamiyan, bagian tengah Afghanistan.
Larangan tersebut diumumkan setelah pejabat sementara menteri amar ma’ruf nahi munkar mengeluhkan para wanita yang mengunjungi danau tampak tidak mengenakan hijab sebagaimana mestinya.
“Berjalan-jalan melohat pemandangan bukanlah suatu kewajiban bagi perempuan,” kata Mohammad Khalid Hanafi seraya meminta pasukan keamanan untuk mulai menghentikan perempuan memasuki kawasan taman nasional itu.
Pada 2013, menjadi semacam simbol perubahan setelah pihak pengelola mengumumkan mempekerjakan empat wanita sebagai petugas jagawana, yang pertama di Afghanistan.
Larangan wanita berwisata ke taman nasional untuk menikmati pemandangan alam kontan mengundang komentar pedas dari banyak kalangan internasional.
“Dapatkah seseorang menjelaskan mengapa larangan kunjungan oleh perempuan ke Band-e-Amir diperlukan untuk mematuhi syariah dan budaya Afghanistan?” tulis pelapor khusus PBB untuk masalah HAM di Afghanistan Richard Bennett di media sosial, seperti dilansir The Guardian Ahad (27/8/2023).
“Saya mendengar lebih dari satu wanita Afghanistan membicarakan tentang bagaimana selanjutnya jika Taliban tidak memperbolehkan mereka (kaum perempuan, red) untuk bernapas,” kata Heather Barr dari Human Rights Watch.
“Pembicaraan itu kedengarannya sangat hiperbolik sampai Anda melihat mereka (Taliban, red) melakukan berbagai hal untuk benar-benar menghentikan perempuan dari beraktivitas di luar dan menikmati alam,” imbuhnya.
Sebelum ini, Taliban sudah memberlakukan larangan bagi perempuan berkunjung ke taman dan tempat rekreasi serta bepergian tanpa mahram.
“Selangkah demi selangkah, tembok-tembok tersebut semakin mengurung perempuan karena setiap rumah kini menjadi penjara,” sindir Barr.*