Hidayatullah.com–Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tidak mengesampingkan kemungkinan membentuk pemerintah koalisi jika Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) gagal mendapatkan mayoritas suara dalam pemilihan parlemen dan presiden.
“Jika di bawah 300 kursi, mungkin ada upaya untuk membentuk koalisi,” katanya dalam wawancara dengan stasiun radio lokal dikutip TRT World.
Namun, Erdogan percaya bahwa upaya untuk membentuk koalisi sangat rendah, ia yakin AKP masih dapat terus menjadi partai yang berkuasa.
AKP mempertahankan mayoritas di Parlemen selama hampir 16 tahun, dan hanya kalah pada bulan Juni 2015. Namun, partai-partai gagal membentuk koalisi pada waktu itu dan Erdogan sekali lagi mengadakan pemilihan baru pada bulan November tahun yang sama, sehingga memulihkan mayoritas AKP.
Sekitar 60 juta pemilih terdaftar Turki berhak untuk memilih dalam pemilihan parlemen dan presiden yang dijadwalkan untuk hari Ahad.
Baca: Bagaimana Erdogan Membangun Turki dan Menumbangkan Sekularisme
Dalam Pemilu kali ini akan dipilih 600 anggota parlemen, naik dari sebelumnya 550. Untuk mendapatkan suara mayoritas dan membentuk pemerintahan, partai di Turki harus mendapatkan lebih dari 300 kursi.
Partai Erdogan, Partai Pembangunan dan Keadilan (AKP) telah berkoalisi dengan Partai Gerakan Nasional (MHP) membentuk Aliansi Rakyat. Diperkirakan, aliansi ini akan memenangkan kursi parlemen Pemilu.
Sejauh ini, kalangan oposisi telah membentuk aliansi sendiri, terdiri dari partai-partai anti-Erdogan, yaitu Partai Rakyat Republik (CHP), Partai Islamic Saadet, dan Partai Iyi. Saat ini koalisi AKP sendiri memiliki 316 kursi di parlemen.*/Nashirul Haq AR