Hidayatullah.com—Lebih dari 100 staf dan mahasiswa Universitas Sydney menjadi korban penyerangan dan pelecehan seksual tahun lalu, demikian dikutip Sydney Morning Herald.
Laporan Universitas Sydney yang dirilis pada hari Senin mengungkapkan bahwa lembaga tersebut menerima 121 laporan pelanggaran seksual, mencakup 74 kasus kekerasan seksual dan 47 kasus pelecehan seksual.
Dari 121 kejadian tersebut, 55 diantaranya dikategorikan sebagai perbuatan tercela yang berhubungan dengan universitas, dimana perbuatan tercela tersebut terjadi di kampus atau pelakunya adalah mahasiswa atau staf.
Sedangkan 66 lainnya masuk dalam kategori perilaku yang tidak berhubungan dengan universitas, dimana mahasiswa atau staf universitas dilaporkan menjadi korban pelecehan seksual di luar kampus.
Wakil Rektor universitas tersebut, Profesor Mark Scott mengatakan relatif tingginya jumlah laporan tahun lalu dapat dikaitkan dengan kembalinya mahasiswa ke kampus setelah gangguan Covid-19 dan meningkatnya keterlibatan dengan layanan dukungan.
“Kami berjanji untuk bersikap transparan dan membagikan cerita lengkap tentang pelanggaran seksual di komunitas kami. Kami menepati janji kami,” kata Wakil Rektor Profesor Mark Scott, seperti dikutip oleh Sydney Morning Herald.
“Mengingat besarnya skeptisisme terhadap upaya universitas dalam masalah ini, laporan ini merupakan kesempatan penting untuk menegaskan kembali komitmen kami,” katanya.
Sebagian besar universitas telah dikritik karena cara mereka menangani kekerasan seksual, menyusul terungkapnya 29 dari 39 universitas yang berjanji untuk melaporkan mereka melakukan hal tersebut dengan cara yang tidak dapat diakses – atau tidak sama sekali.
Dalam laporan Universitas Sydney, total 23 mahasiswa mengajukan pengaduan resmi yang memicu penyelidikan sementara 98 mahasiswa membuat “pengungkapan” yang memberi tahu universitas tentang apa yang telah terjadi.
Dari mereka yang diselidiki setelah pengaduan dibuat, 12 orang adalah pelajar, satu orang adalah mantan pelajar dan sembilan orang adalah anggota staf saat ini atau mantan.
Menurut Survei Keamanan Mahasiswa Nasional tahun 2021, 275 mahasiswa mengalami pelecehan seksual di lingkungan universitas setiap minggunya. Satu dari 20 responden yang melaporkan pernah mengalami pelecehan seksual dalam konteks universitas di Australia menyatakan bahwa kejadian yang paling berdampak adalah yang dilakukan oleh seorang staf universitas.
Mahasiswa penelitian pascasarjana lebih mungkin mengalami pelecehan seksual atau pelecehan oleh anggota staf dan untuk mengatasi hal tersebut. Tahun lalu pengawas penelitian pascasarjana Universitas Sydney diberi akses ke pelatihan tambahan untuk mendiskusikan dan merefleksikan skenario yang berkaitan dengan hubungan mereka dengan mahasiswa serta batasannya.
Sejak tahun 2018, 110.000 mahasiswa yang terdaftar di universitas tersebut harus menyelesaikan modul online untuk mendidik mereka tentang persetujuan seksual.*